CILACAP, iNewsSemarang.id – Kejadian unik terjadi dalam pertandingan sepak bola antardesa dalam rangka memperingati HUT RI ke-77 . Dalam video rekaman pertandingan, tampak istri salah satu pemain dengan masih mengenakan helm di kepala, tiba-tiba masuk ke tengah lapangan menghampiri suaminya.
Kejadian itu terjadi di Desa Hanum, Cilacap Jawa Tengah. Tidak jelas apa yang dikatakan wanita tersebut kepada suaminya. Karena ada yang masuk ke dalam lapangan, mengakibatkan pertandingan dihentikan sejenak. Rekaman video itu pun mendadak viral.
Hingga kini belum diketahui alasan sang istri yang memaksa suaminya keluar dari lapangan. Padahal, sang suami tengah bersemangat bermain mewakili timnya dalam turnamen sepak bola antardesa, yakni Desa Bingkeng melawan Desa Panulisan.
Saat perempuan ini memaksa suaminya keluar dari lapangan, panitia berusaha memberi pengertian agar tidak memaksa suaminya keluar dari lapangan. Namun istri itu tetap berontak dan bersikukuh memaksa suaminya untuk pulang.
Masuknya salah seorang isteri pemain ini ke lapangan ini sempat menimbulkan kegaduhan para penonton. Panitia tak menyangka perempuan tersebut nekat masuk ke lapangan dan memaksa suaminya pulang di saat pertandingan sedang berlangsung.
Kepala Desa Bingkeng Wartono saat dikonfirmasi membenarkan jika pria yang dijemput itu merupakan salah satu warganya. Saat itu, desanya sedang bertanding melawan tim kesebelasan desa tetangga.
”Iya ada kejadian unik di lapangan. Pemain dari kesebelasan kami itu tahu-tahu (istrinya) sudah ada di tengah lapangan. Dia menjemput suaminya,” ucap Wartono, Rabu (31/8/2022).
Aksi nekat perempuan yang memaksa suaminya pulang tersebut sempat membuat pertandingan terhenti. Namun, pertandingan kembali di lanjutkan setelah pemain yang diajak pulang istrinya digantikan.
Terkait motif, Wartono mengatakan, istrinya tak ingin suaminya mengalami peristiwa yang tak diinginkan selama pertandingan.
“Ya memang istrinya itu sayang kepada suaminya. Makanya takut ada sesuatu kejadian yang tidak diharapkan itu alasanya istrinya,” katanya lagi.(mg arif)
Editor : Maulana Salman