get app
inews
Aa Read Next : Persediaan Pangan dan Energi di Jateng Dijamin Aman Selama Lebaran 2024

Imbas Kenaikan BBM, Nelayan di Tegal Tak Melaut Gegara Biaya Perbekalan Tinggi

Minggu, 04 September 2022 | 12:45 WIB
header img
Aktivitas nelayan di dermaga alur Sungai Muarareja Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal, Minggu (4/9/2022). Foto: Yunibar

TEGAL, iNewsSemarang.id - Terdampak kenaikan harga solar yang semakin tinggi, ratusan kapal nelayan tradisional menumpuk di dermaga alur Sungai Muarareja Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal, Minggu (4/9/2022). Kenaikan harga BBM solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 ini berimbas pada biaya perbekalan melonjak drastis.

Kenaikan harga BBM subsidi yang melonjak drastis ini berbanding terbalik dengan hasil jual tangkapan yang menurun. Tentu saja ini adalah kebijakan yang sangat merugikan untuk para nelayan.

Pasalnya, BBM solar dari stasiun pengisian bahan bakar nelayan SPBN menuju kapal memerlukan biaya transportasi sehingga solar subsidi sampai ke kapal menjadi Rp7.000 per liter. Sehingga kenaikan BBM Rp2.000 per liter sangat memberatkan mereka.

Untuk kapal jenis arad dengan berat 13 gross ton memerlukan sedikitnya 600 liter solar selama melaut lima hari. Sehingga biaya perbekalan bbm naik Rp1,2 juta untuk setiap kali berangkat.

Sejumlah nelayan mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah. Apalagi saat ini nelayan tengah mengalami masa paceklik.

Mereka khawatir jika nekat melaut maka akan merugi karena hasil tangkapan tidak sebanding dengan biaya perbekalan.

“Saat BBM belum naik, penghasilan nelayan sangat pas-pasan, hanya bisa membawa uang Rp400.000-Rp500.000 setelah melaut selama lima hari,” kata Kartono, nelayan.

Nelayan berharap pemerintah segera membatalkan kenaikan BBM solar subsidi demi kelangsungan hidup mereka.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut