Katsu Sambal Matah Ala Horison Semarang, Kolaborasi Makanan Jepang dan Indonesia

SEMARANG,iNewsSemarang.id- Ultima Hotel Horison di Jalan MT Haryono no 972 Kota Semarang menghadirkan dua promo untuk makanan dan minuman pada bulan September.

Untuk promo makanan adalah chicken katsu dan minumannya coffee pandan. Katsu, dalam bahasa Jepang berarti potongan daging. Hidangan ini biasanya menggunakan beragam jenis daging, bisa sapi atau ayam yang dibalut dengan adonan.

Nah, di Hotel Horison, Anda bisa merasakan sensasi mencicipi katsu, makanan asal Jepang dengan tidak meninggalkan sambal yang sudah menjadi pelengkap makanan di Indonesia pada umumnya. Lebih asyik lagi, makanan ini bisa Anda santap di lantai 30 hotel, yang juga dilengkapi sky swimming pool.

Manajer Food and Beverages ultima Horison Semarang, Arif Prasetyo mengatakan, chicken katsu di Horison memadukan visi international culture khususnya dari Asia dan keauntetikan budaya Indonesia.  

“Kita memadukan saus dari Asia, kita punya teriyaki dan blackpapaer. kemudian kita padu padankan dengan budaya tradisional, sambel matah,” ujarnya, Kamis (8/9/2022).

 Arif menjelaskan,  karena jika bicara chicken katsu, ini identik dengan kare atau dengan Japannese style. Tapi jika padu padankan dengan budaya Indonesia di sambel matah, Anda bisa mendapatkan rasa dari pedas, gurih dan juga asin karena mengunakan terasi.

“Untuk menambah kesegaran, kita tambah rajangan kol dengan wortel supaya ada nuansa segar, mini advertises,” terangnya.  

Khusus untuk chicken katsu sambal matah, dipadu padankan nasi jeruk. Tentunya,  autentik tradisional ini  kental banget karena  ciri khas dari tradisional di sambal matah.

Sedangkan coffee pandan, merupakan perpaduan kopi ekspreso, gula aren dan sirup rasa pandan. Jika digabungkan dalam sebuah minuman, rasanya sama seperti klepon, tapi dicampur kopi. Coffee pandan ditawarkan dengan harga Rp50 ribu.

Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, yang dimulai dengan harga Rp50 ribu.  Itu bisa dapat katsu, dengan nasi dengan topingan sambel matah, teriyaki, atau black paper.  

Editor : Maulana Salman