4. Jam Raksasa
Candi Borobudur memiliki misteri mengenai jam raksasa. Candi ini memiliki 72 stupa dengan bentuk lonceng terbalik. Stupa utama berada di tengah yang berfungsi untuk jarum jam, kemudian stupa kecil di sekelilingnya sebagai penanda.
Cahaya sinar matahari menciptakan bayangan stupa besar dan melewati stupa di bawahnya. Namun, masih belum diketahui secara pasti membaca waktu di jam raksasa ini.
5. Mitos Kunto Bimo
Candi Borobudur terdapat sejumlah stupa berlubang yang di dalamnya ada arca Kunto Bimo dengan bentuk Dharmachakra. Mitos yang beredar meyakini menyentuh patung tersebut lewat lubang stupa, seluruh keinginannya akan tercapai atau menjadi beruntung. Bagi pria, disarankan menyentuh jari kelingking sedangkan perempuan disarankan menyentuh jari kaki.
Kunto dalam bahasa Jawa berarti 'ngento-ento' atau permintaan dan Bimo merupakan Bima yang merupakan salah satu tokoh Pandawa memiliki sifat pantang menyerah. Secara menyeluruh, Kunto Bimo memiliki arti, yaitu permintaan pantang menyerah dan berharap mendapatkan hasil.
Namun, Mitos ini diduga hanya akal-akalan oknum petugas candi pada 1950-an. Seorang Arkeolog bernama R. Soekmono yang sempat memimpin proyek pemugaran candi pada 1971-1983 menyebutkan mitos ini tidak berkaitan dan tidak diajarkan dalam agama Buddha.
6. Ukiran Mirip UFO
Mitos Candi Borobudur berikutnya, yakni terdapat relief yang menggambarkan penampakan mirip UFO atau piring terbang. Namun, belum bisa dipastikan mengapa dibuat pola seperti itu.
Kemungkinan ini simbol UFO atau bisa juga simbol lain. Sejumlah ahli berpendapat, piring terbang tersebut menjadi simbol dari tujuh permata kerajaan dalam kosmologi Buddha.
Editor : Maulana Salman