Pada bulan Oktober-Desember ini ada fenomena mengejutkan. Bulan tersebut merupakan siklus biologi alami telur ular menetas. Jadi, masyarakat perlu waspada jika menemukan bayi-bayi ular kobra atau ular lainnya di sekeliling rumah warga.
“Karena, induk kobra meletakkan telur di sekitar hunian manusia sekitar bulan Agustus-September setelah musim kawin,” ujar Aji Rachmat, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia.
Fakta Siklus Biologi Ular setiap Oktober-Desember
Aji lantas membeberkan 7 fakta mengapa pada Oktober-Desember warga akan banyak menemukan ular di sekitar rumah mereka. Berikut diantaranya:
1. Habitat Ular dekat dengan Manusia
Ular adalah satwa liar yang habitatnya dekat dengan manusia. Mereka mendapat makanan di sekitar rumah penduduk. Induk ular secara insting akan menaruh telur nya di lokasi yang banyak makanan untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya nanti.
2. Ular Bisa Beradaptasi dengan Cepat
Ular adalah satwa yang mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan baru. Termasuk saat habitat mereka digusur. Ular dapat bertahan hidup di sela-sela pondasi dan rumah warga.
3. Ular Satwa Soliter
Ular adalah satwa soliter, hidup sendiri bukan berkelompok. Sehingga sulit diketahui keberadaannya. Jika ada temuan satu ekor ular, tidak berarti ada kawanannya di sekitar mereka. Ular sangat pintar bersembunyi.
4. Ular Tidak Membuat Sarang
Sarang adalah tempat tinggal satwa. Jika keluar cari makan, dia akan balik lagi ke tempat yang sama. Sedangkan ular bersifat nomaden atau berpindah pindah. “Jika ditemukan lubang tetasan telur ular, itu adalah tempat induk ular menaruh telurnya dan ditinggal. Induk ular tidak mengerami telur ular,” ungkap Aji.
5. Ular Mendekat ke Rumah Warga untuk Mencari Makanan
Mulai dari cacing, jangkrik, kadal. Kodok, tikus, hingga burung merupakan mangsa alami ular yang mudah ditemukan. “Mangsa-mangsa ini akan mengundang ular hadir di sekitar tempat tinggal warga dan jika ada area yang nyaman, ular akan berkembang biak,” beber Aji lagi.
6. Predator Alami Ular Menipis
Predator alami ular terus berkurang jumlahnya. Sehingga tidak ada kontrol populasi ular secara alami di alam. Misalnya musang, serta garangan dan biawak, yang menjadi satwa pemangsa telur serta bayi ular. Begitu pula burung karnivora (elang, burung hantu) yang merupakan pemangsa ular efektif di alam.
7. Ular Menyukai Sudut Kotor dan Tidak Pernah Dibersihkan
Di kawasan rumah warga kampung, perumahan, cluster, terdapat area yang tidak pernah di bersihkan atau di rawat sehingga memberikan lokasi nyaman bagi ular untuk berkembang biak dan ketersediaan makanan melimpah.
”Perhatikan sudut-sudut gelap dan liar, karena ini adalah tempat yang dicari oleh induk ular meletakkan telurnya dan ditinggal,” pungkas Aji.
Editor : Sulhanudin Attar