get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Tanpa Bayangan Akan Kembali Terjadi di Indonesia, Kapan?

Terus Diguncang Gempa Susulan, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Tanah Longsor

Jum'at, 25 November 2022 | 13:47 WIB
header img
Ilustrasi gempa susulan Cianjur. (Foto: Shutterstock)

SEMARANG,iNewsSemarang.id- Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengimbau kepada masyarakat untuk waspadai terjadinya tanah longsor di wilayah perbukitan.

Potensi longsor bisa terjadi mengingat gempa susulan yang masih berlangsung Kabupaten Cianjur. Masyarakat diminta untuk menghindari tebing curam yang berpotensi mengalami longsor jika terjadi gempa susulan.

“Masyarakat perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng (slope) saat terjadi gempa kuat. Hal ini karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall),” tulis Daryono di laman Twitter-nya.

Sampai dengan Jumat (25/11/2022) pukul 06.00 BMKG mencatat telah terjadi 236 kali gempa dengan Mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2. BMKG menyebut bahwa gempa di Cianjur termasuk gempa kerak, dengan kedalaman antara 1-30 kilometer di bawah permukaan bumi.

“Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini aka banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat,” tulisnya.

Menurut dia, tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar hingga menciptakan kerusakan yang parah.

Gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh.

“Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan, dapat memproduksi serangkaian gempa susulan,” ucapnya.  

Adapun karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini aka banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat.

 Pada kasus gempa kerak dangkal, amplitudi gelombang seismik dengan konten frekuensi relatif tinggi tidak mengalami atenuasi atau pelemahan energi hingga permukaan bumi.

di sisi lain, Gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar. Bangunan apapun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran.

Zona sumber gempa di awa Barat cukup banyak seperti sesar Cimandiri, sesar Baribis, Sesar Citarik , Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang dan Sesar Cirata.  

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut