get app
inews
Aa Read Next : Nama Wamenkumham Dicatut Keponakannya untuk Penipuan Modus Promosi Jabatan

4 Fakta Dibalik Nama yang Melekat pada Orang Jawa

Sabtu, 26 November 2022 | 13:56 WIB
header img
Pakaian adat Jawa dan Blangkon, menjadi simbol khas orang Jawa. Foto : Instagram/@pur_one2806

JAKARTA, iNewsSemarang.idOrang Jawa memiliki nama yang simpel, mudah diingat dan juga tidak menambahkan dengan marga di akhir kata. Ternyata, hal itu dilatar belakangi dari berbagai alasan, salah satunya karena sudah menjadi tradisi sejak dulu.

Bahkan untuk suku Jawa, khususnya orang Jawa Tengah yang berada di pedesaan namanya pun sangat pendek, terdiri dari suku kata namun punya makna mendalam. Seperti Tukul, yang berarti tumbuh, sekaligus doa agar bisa selalu sehat. Kemudian Slamet, doa agar hidupnya selalu diberi keselamatan.

Hal ini sangat berbeda dengan suku lain di Indonesia, seperti Batak, Bugis, Minahasa, dan lain-lain. Suku-suku tersebut biasanya akan menyematkan nama Ginting, Hutapea, Hutabarat, Simanjuntak, Andi, ratulangi, Rorimpandey dan masih banyak lagi di belakang nama mereka.

Adapun sejumlah alasan di balik tidak adanya nama keluarga atau nama marga di bagian belakang nama orang Jawa adalah sebagai berikut.

 

Kenapa orang Jawa tidak memakai nama keluarga atau marga?

 

1.Nama keluarga hanya untuk ningrat

Dalam tradisi Jawa, nama keluarga atau marga hanya disematkan bagi orang-orang yang berasal dari kalangan ningrat atau keluarga kerajaan. Adanya nama keluarga itulah, orang tersebut dapat lebih mudah dikenali sebagai seseorang yang harus dihormati.

Selain itu, nama keluarga ini juga menjadi semacam penanda bahwa orang tersebut harus berperilaku sesuai kode etik keraton. Maka dari itu, orang biasa atau yang bukan berasal dari keluarga kerajaan di Jawa tidak menggunakan nama keluarga.

 

2.Nama keluarga hanya untuk orang yang memiliki aset

Pada masa penjajahan Belanda, orang-orang Jawa yang memiliki aset, seperti tanah akan menggunakan nama keluarga. Pasalnya, nama keluarga akan dibutuhkan saat pengurusan administrasi kepemilikan properti.

Selain itu, nama keluarga ini juga sangat penting dalam kepengurusan pembagian warisan. Dengan demikian, orang Jawa yang tidak memiliki aset atau hanya merupakan rakyat jelata tidak membutuhkan nama keluarga.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut