get app
inews
Aa Read Next : BPBD Jatim Sebut Gempa M6,6 Tuban Rubuhkan 1 Rumah Warga di Trenggalek, Korban Tewas Nihil

56 Guru Meningggal Akibat Gempa Cianjur, PGRI Jabar Galang Donasi

Sabtu, 26 November 2022 | 18:50 WIB
header img
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban gempa Cianjur di lokasi Warung Sate Shinta. (FOTO: DIV HUMAS POLRI)

BANDUNG BARAT, iNewsSemarang.idGempa dengan kekuatan Magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) juga merenggut nyawa para guru. Sebanyak 56 guru meninggal dalam tragedi di siang bolong yang menewaska ratusan orang tersebut.

Dari total 318 korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur sampai dengan Sabtu (26/11/2022), di antaranya adalah 56 guru. Saat ini proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dan Polri.

"Ada 56 guru yang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur. Mohon doa dari semua masyarakat atas musibah ini,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di hadapan ribuan guru yang menghadiri HUT PGRI di Plaza Mekarsari, Kompleks Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (26/11/2022).

Ketua PGRI Jawa Barat Dede Amar yang turut hadir di KBB mengatakan, secara keseluruhan total ada sebanyak 500 guru yang terdampak gempa Cianjur, 56 di antaranya meninggal dunia.

Saat ini pihaknya sedang mengetuk teman-teman guru se-Jawa Barat untuk bisa membantu korban gempa di Cianjur.

"Ada 500 guru terdampak, selain yang meninggal dunia. Makanya sekarang kami lagi mengumpulkan donasi apa pun bentuknya, doa, maupun materi, untuk diserahkan ke posko PGRI dan dinas pendidikan di Cianjur," kata Ketua PGRI Jabar.

Disinggung soal pembelajaran, Dede Amar menyatakan, saat ini meminta agar anak-anak semangat terlebih dahulu. Mereka harus dipulihkan dari trauma melalui upaya tim trauma healing yang banyak diterjunkan ke lokasi. Seperti tenaga ahli dari provinsi, kepolisian, dan unsur lainnya.

Sedangkan untuk bangunan sekolah yang rusak PGRI Jabar akan berkoordinasi dengan pemerintah. Saat ini, PGRI banyak mendapatkan tawaran bantuan seperti dari DKI Jakarta dan Jawa Timur untuk merehabilitasinya.

"Yang mendesak sekarang adalah mental dari anak-anak harus dipulihkan dulu, kalau bangunan sekolah nanti oleh pemerintah. Mereka harus diberi semangat untuk kembali sekolah," ujarnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut