get app
inews
Aa Text
Read Next : Unnes Buka Prodi Ilmu Komunikasi: Kuota 100 Calon Mahasiswa, Seleksi Lewat 2 Jalur

Sering Kritik Presiden, Mobil Wartawan Ini Ditembaki 2 Orang Tak Dikenal

Sabtu, 17 Desember 2022 | 11:05 WIB
header img
Ilustrasi penembakan. (Foto: Reuters)

 

MEXICO CITY, iNewsSemarang.id – Ancaman pembunuhan menimpa seorang jurnalis di Meksiko. Seorang penyiar berita televisi dan radio terkemuka sekaligus pengkritik presiden menjadi sasaran pembunuhan. Wartawan yang tengah mengendarai mobil ditembaki oleh dua orang tak dikenal.

Ciro Gomez Leyva, jurnalis tersebut dalam akun Twitternya mengatakan, para pelaku mengendarai sepeda motor. Mereka menembaknya dari jarak sekitar 200 meter dari rumahnya pada Kamis (15/12/2022) malam. Beruntung korban masih selamat.

Dalam akun tersebut, dia juga membagikan gambar akibat dari penembakan itu pada mobilnya. Gomez mengaku masih hidup karena adanya pelindung kendaraan. Pascakejadian, dia tetap mengudara di acara radio paginya pada hari Jumat (16/12/2022).

Lopez Obrador, yang berulang kali dikritik oleh Gomez dan jurnalis terkemuka lain terkait kebijakannya, membuka konferensi pagi hariannya. Dalam konferensi itu, dia juga mengecam serangan yang ditujukan kepada Gomez, sekaligus menyindir jurnalis tersebut.

“Dia seorang jurnalis, seorang manusia, tetapi dia juga seorang pemimpin opini publik. Menyakiti sosok seperti Ciro menciptakan banyak ketidakstabilan politik," kata Lopez Obrador.

Pada hari Rabu, Lopez Obrador mengritik Gomez dan jurnalis lain dengan menyebut berita yang mereka angkat sebagai 'kebohongan minggu ini' oleh media.

"Bayangkan jika Anda hanya mendengarkan Ciro (Gomez) atau Loret de Mola atau Sarmiento. Bahkan buruk untuk kesehatanmu, maksudku jika kamu banyak mendengarkan mereka, kamu bahkan bisa mengembangkan tumor otak," kata Lopez Obrador, menyebut Gomez dan jurnalis terkemuka lainnya.

Duta Besar AS untuk Meksiko Ken Salazar juga mengutuk serangan itu dalam sebuah tweet pada Jumat.

"Keamanan jurnalis di Meksiko harus dijamin, yang sangat penting untuk menjalankan demokrasi dan kebebasan berekspresi sepenuhnya," tulis Salazar.

Menurut laporan yang diterbitkan Rabu oleh pengawas media Reporters Without Borders, Meksiko merupakan negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis.

Laporan tersebut mengidentifikasi 11 pembunuhan profesional media tahun ini. Namun kelompok lain telah mendokumentasikan jumlah yang lebih tinggi. (mg arif)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut