SOLO, iNewsSemarang.id - Abdi dalem Keraton Solo, Sri Atun (50) mengungkap ciri-ciri salah seorang pencuri yang menyatroni Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo. Atun mengetahuinya karena salah seorang dari dua pencuri itu sempat mencekik leher dan mengancam akan membunuhnya di salah satu ruangan Panti Rukmi.
"Ciri-cirinya rambut dikuncir, tidak pakai topeng, tapi pakai topi," katanya kepada wartawan di Panti Rukmi Keraton Kasunanan Surakarta.
Kejadian bermula saat Atun sedang beradu di sisi sebelah Timur Panti Rukmi. Dia melihat adanya gerak-gerik mencurigakan dan mencoba memeriksa sebuah ruangan di kawasan tersebut.
"Saya dari Timur, saya nginceng, pikir saya teman-teman masuk sama saya. Saya masuk bilang assalamualaikum, Niki ada orang nya tidak?" ujarnya.
Tidak lama, muncul seseorang yang langsung mencekik leher Atun dan menyerukan ancaman.
"Dari belakang pencuri mengancam mati opo Urip? Asal mbengok mati," ujarnya.
Atun kemudian membalas pernyataan itu dengan berkata bahwa dirinya sedang bersih-bersih.
"Jadi saya mendel (menurut), panjenengan badhe ngopo (Anda mau apa). Yen resik-resik Monggo mbahe badhe medal (mau bersih-bersih silakan). Dicekik dengan dua jari," ungkapnya.
Setelah kejadian itu, Atun kemudian syok hingga kesulitan untuk berdiri.
"Saya tidak tahu kisaran umurnya karena sudah terlanjur ngoplok. Setelah itu saya tidak tahu ke mana larinya," ujarnya.
Namun demikian, Atun masih mengingat wajah sang pelaku. Dia siap untuk menjadi saksi ketika diminta oleh pengadilan.
"Wajahnya masih ingat. Seumpama dia tertangkap saya siap jadi saksi di pengadilan," pungkasnya.
Editor : Maulana Salman