JAKARTA, iNewsSemarang.id - Dunia hiburan di Tanah Air kembali berduka. Setelah Otis Pamutih meninggal dunia, kini artis lawas pengisi suara karakter Pak Ogah dalam serial 'Si Unyil', Abdul Hamid, menghembuskan napas terakhir pada Rabu (28/12/2022) malam.
Pak Ogah meninggal dunia pada pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Kartika Husada, Bekasi Jawa Barat. Kepergian pengisi karakter legendaris di serial film anak-anak itu kali pertama diketahui lewat isi pesan yang disampaikan ke awak media.
“Berita duka cita. Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Raajiuun. Kami atas nama Pengurus dan Warga Villa Jatirasa RW 011, Turut Berduka Cita yang Mendalam atas Meninggalnya Bapak Abdul Hamid (Pak Ogah) Bin Poerjono pada hari ini Rabu, Tgl 28 Des 2022 Pukul : 19.30 WIB. Allahumaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fuanhu,” demikian isi dari pesan singkat tersebut.
Dalam isi pesan singkat tersebut pun memberikan doa untuk almarhum Pak Ogah agar diterima diterima di sisi Allah SWT. “Semoga Amal ibadah almarhum di terima di sisi Allah SWT dan di lapangkan kuburnya. Dan kepada Keluarga yang di tinggalkan Semoga Tabah dan Ikhlas dalam menerima Cobaan NYA. Aamiin yaa Rabbal Aalamiin," tulisnya.
Berikut profil Pak Ogah dan karakter di film Si Unyil :
Abdul Hamid atau yang dikenal dengan Pak Ogah lahir pada 3 Desember 1948. Saat ini dia berusia 74 tahun.
Nama Abdul Hamid dikenal masyarakat sebagai pengisi suara karakter Pak Ogah di serial TV Si Unyil. Bahkan, sampai sekarang nama Pak Ogah pun sangat melekat dengan dirinya.
Di serial itu, karakter Pak Ogah memiliki kepala pelontos. Dalam ceritanya, Pak Ogah adalah sosok pemalas serta gemar menghabiskan waktu di pos ronda. Kata-kata yang menjadi ciri khasnya adalah selalu mengatakan cepek dulu dong, ketika dimintai tolong orang lain.
Namun beberapa tahun ke belakang, Pak Ogah sudah jarang muncul di layar kaca. Dia diketahui mengidap stroke hingga beberapa kali dia masuk ke rumah sakit.
Kondisinya pun semakin memprihatinkan dengan berat badan yang semakin kurus. Kini, Pak Ogah sudah tiada, namun sosok dan karyanya tak pernah terlupakan terutama bagi anak yang lahir di tahun 1980-an. (mg arif)
Editor : Maulana Salman