3. Pemain hilang percaya diri
Shin Tae-yong menyebutkan, ada beberapa pemain yang kehilangan kepercayaan diri sehingga performanya pun menurun. Pelatih 52 tahun ini menyoroti kegagalan Witan Sulaeman membobol gawang kosong di laga kontra Thailand.
"Saat saya melihat tembakan Witan dan melenceng, saya berpikir 'Apa yang sedang terjadi?', Saya tidak mengkritik Witan dan masih percaya kepadanya. Namun, masalahnya para pemain termasuk Witan kehilangan ketegasan, performa, dan kepercayaan diri," sambung Shin Tae-yong.
4. Lapangan Stadion My Dinh jelek
Menurut Shin Tae-yong, secara keseluruhan pemain Timnas Indonesia sudah cukup bagus. Hanya di laga leg II semifinal Piala AFF 2022 kontra Vietnam, pemain Timnas Indonesia tak maksimal. Hal ini karena rumput di lapangan Stadion My Dinh sangat buruk.
"Performa kami tidak buruk, kecuali di leg II semifinal melawan Vietnam. Alasan kami bermain buruk karena Stadion Vietnam. Bola yang biasa memantul, kini melayang di area yang sama. Mengetahui itu, para pemain Vietnam melepaskan umpan-umpan panjang ke ruang belakang garis pertahanan kami," kesal Shin Tae-yong.
5. Kesalahan sendiri
Kesimpulan dari semua hal ini, Shin Tae-yong menegaskan bahwa kegagalan ini akibat kesalahan sendiri. Kesalahan yang ia maksud adalah salah satunya membuang banyak peluang, khususnya di fase grup.
Padahal, jika finis sebagai juara grup, Timnas Indonesia akan bertemu dengan lawan yang lebih mudah di semifinal. Jika lolos ke final, psikologis dan mental Asnawi Mangkualam serta kolega akan terangkat.
"Di Piala AFF 2022, kami tersingkir karena kesalahan kami sendiri. Performa kami tidak buruk, kecuali di leg II semifinal melawan Vietnam," tutup Shin Tae-yong. (Mg/Revina).
Editor : Agus Riyadi