JAKARTA, iNewsSemarang.id - Salah satu penemuan bidang teknologi komunikasi dan informasi adalah Subscriber Identity Module (SIM) Card atau kartu SIM, yang saat ini digunakan oleh masyarakat pada ponsel atau HP mereka. Sehingga, pencetus SIM card pertama kali, akan jadi topik yang menarik untuk diulik.
Sejarah penemuan kartu SIM ini cukup panjang yang menarik untuk diulas.
Ditemukannya SIM card tidak terlepas dari Herman Giesecke dan Alphonse Devrient, keduanya adalah pendiri perusahaan Giesecke+Devrient (G+D).
Mengutip dari situs GD, Herman Giescke merupakan pria kelahiran tahun 1831. Perjalanan karirnya dimulai dengan perusahaan penata huruf milik ayahnya.
Pada tahun 1852, dalam perkembangannya, Giescke bersama Devrient membangun sebuah perusahaan G+D. Pengelolaan dan perkembangan bisnis serta penjelasannya melibatkan peran Giescke.
Sedangkan, Alphonse Devrient lahir pada tahun 1821, keluarganya mengelola bisnis bahan kimia. Seiring waktu, Alphonse juga ikut mendirikan G+D bersama Giescke, termasuk pengelolaan seluruh bidang teknis melibatkan dirinya.
Giescke dan Devrient membangun perusahaan bernama Giescke+Devrient yang disingkat G+D pada tahun 1852, di Leipzig. Kala itu mereka hanya beroperasi di sektor percetakan uang kertas.
Perusahaan G+D mengalami kemajuan signifikan, dan mulai memperluas jangkauan industri skala internasional. Hal ini dapat dilihat melalui adanya kerjasama antara Perbankan Eropa dengan perusahaan G+D, sekitar tahun 1968 dengan mengembangkan sistem eurocheque.
Perusahaan G+D mulai merambah ke bisnis kartu elektronik, atas keberhasilannya. Sekitar tahun 1989, G&D menemukan “SIM Plug-In”, yang pada perkembangannya dipakai secara global untuk kartu SIM.
Keberuntungan pun menyertai, sebab perusahaan mereka terus berkembang seiring berjalannya waktu, hebatnya lagi G+D juga telah memproduksi paspor dengan chip yang bisa menyimpan data biometrik sejak tahun 2004.(MG/Shinta)
Editor : Agus Riyadi