get app
inews
Aa Read Next : Open House 2 Hari, Rumah Dinas Bupati Dico Dibanjiri Warga

Peringati HUT ke-21, Bupati Beberkan Sejarah Siar Sunan Ampel di Kecamatan Ngampel

Senin, 06 Maret 2023 | 10:27 WIB
header img
Sekda Kendal Sugiono saat membacakan sambutan Bupati Kendal Dico M Ganinduto diacara Pagelaran Wayang Kulit HUT Kecamatan Ngampel. (iNews/Agus)

KENDAL, iNewsSemarang.id - Bupati Kendal Dico M Ganinduto membeberkan sejarah Kecamatan Ngampel yang kini telah berusia 21 tahun. Sejarah Kecamatan Ngampel memiliki keterkaitan erat dengan siar agama Islam yang dilakukan Sunan Ampel di jaman dahulu.

Cerita tentang sejarah Ngampel ini disampaikan bupati di acara pagelaran wayang kulit HUT Kecamatan Ngampel di halaman Kantor Kecamatan Ngampel, Minggu (5/3/2023) malam.

Bupati dalam sambutannya yang diwakili Sekda Kendal Sugiono mengatakan, sejarah asal-usul nama Kecamatan Ngampel berasal dari Sunan Ampel.

"Dulu Sunan Ampel sempat melintas wilayah Ngampel guna mensiarkan agama Islam. Dalam perjalanannya Sunan Ampel pernah beristirahat di suatu tempat sampai sekarang masih ada petilasannya," kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto yang dibacakan Sugiono.

Lebih lanjut disampaikan, saat istirahat, Sunan Ampel akan menunaikan salat. Namun Sunan Ampel tidak menemukan sumber air sama sekali untuk berwudhu, sehingga dengan sabarnya Sunan Ampel berjalan mencari sumber mata air.

"Akhirnya beliau menemukan sumber air lalu berwudhu di tempat tersebut. Saat ini petilasan sumber air tempat berwudhu Sunan Ampel masih ada. Alas kaki berupa papan yang digunakan untuk berwudhu juga masih ada. Tempatnya di Desa Ngampel Wetan," terangnya.

Bupati menyampaikan apresiasinya atas digelarnya pagelaran wayang kulit di HUT Kecamatan Ngampel ke 21. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya asli Indonesia.

"Wayang kulit ini merupakan salah satu pilar kebudayaan Indonesia," ungkapnya.

Pagelaran wayang kulit, lanjutnya, merupakan salah satu alat untuk menyebarluaskan hasil-hasil pembangunan kepada masyarakat, sekaligus bisa dijadikan sebagai hiburan.

Bupati berharap, lakon dan cerita dari pagelaran wayang kulit mampu memberikan tuntunan bagi masyarakat Kendal.

"Kita dapat mengambil suri tauladan dari lakon yang ditampilkan, karena wayang kulit ini memiliki nilai sejarah dan nilai seni yang sangat tinggi," tandasnya.

Sementara itu, Camat Ngamel Mugiono dalam sambutannya mengajak warganya untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan wayang. Pihaknya juga berpesan untuk selalu mengingat awal mula kelahiran Kecamatan Ngampel yang kini telah berusia 21 tahun.

"Alahmdulillah pembangunan di Kecamatan Ngampel sudah semakin baik. Itu semua untuk mendorong perekonomian masyarakat yang dimotori para petani dan pelaku UMKM," katanya.

Editor : Agus Riyadi

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut