Ramadhan: Tamu Agung Itu Akan Segara Pergi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/04/21/fcf89_ahmad-baedowi.jpg)
Dalam ayat di atas menerangkan bahwa sesungguhnya Allah itu dekat dengan smua insan. Apabila kita ingin menjaga kualitas keimanan kita maka langkah yang harus kita tempuh adalah dengan menyempurnakan ibadah baik perbuatan, tindakan, ucapan maupun penglihatan.oleh karena itu setiap muslim harus senantiasa menjaga keimanan setiap saat dimanapun dan kapanpun. Sehingga meskipun di luar bulan suci kita tetap semangat untuk meraih rahmat, maghfiroh (ampunan) dan kemuliaan dari Allah SWT.
Oleh karena itu marilah kita merenung berapa kali kita menjalani Ramadhan? Sejauh mana kira-kira dampak positif Ramadhan terhadap peningkatan kualitas prilaku hidup kita masing-masing. Seberapa besar perubahan prilaku hidup kita dari satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya? Jika kita telah menyadari, bahwa Ramadhan merupakan bulan “penggodokan” dan “pendadaran” spiritual, tentu seharusnya setelah Ramadhan kita menjadi pribadi-pribadi yang semestinya mampu mengendalikan kuasa nasfsu kita masing-masing dan sekaligus bisa menebarkan pancaran ruhani yang terejawantahkan ke dalam sosok yang “shaleh”, baik secara personal maupun sosial (takwa).
Namun, jika ternyata Ramadhan demi Ramadhan yang telah kita lalui tidak juga membuat jiwa raga kita bertumbuh kualitas ketakwaannya, sama saja kita hanya menjadikan Ramadhan sebagai “bulan rehat” sejenak dari dosa dan keburukan-keburukan. Oleh karena itu, tanpa adanya komitmen kemauan moral yang kuat, tentu spirit keberagamaan kita sangat mungkin akan terjatuh pada bentuk kesalehan formal-ceremonial belaka, tanpa ruh yang menjiwai.
Meskipun tamu agung itu (Ramadhan) akan segera berlalu, kita sebaiknya tetap bersyukur dan memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk beribadah dengan sebaik-baiknya. Kita bisa mencoba meningkatkan kualitas ibadah kita dan melakukan amalan yang lebih baik lagi, seperti membaca Al-Quran, memperbanyak doa, dan bersedekah. Selain itu, setelah bulan Ramadhan berakhir, kita juga masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan terus melanjutkan amalan kita. Kita bisa mempertahankan semangat yang telah kita bangun selama bulan Ramadhan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Ahmad Baedowi)
Editor : Maulana Salman