8. Berangkat dan Pulang Salat Id Melewati Jalan Berbeda
Sunnah ini diterangkan dalam berbagai riwayat. Di antaranya dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma, katanya:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
"Nabi shollallahu 'alaihi wasallam jika keluar pada hari Id akan menempuh jalan yang berbeda." (HR Al-Bukhari 986)
9. Mengucapkan Selamat Hari Raya
Mengucapkan Selamat Hari Raya atau ucapan Tahniah lebaran termasuk amalan sunnah. Hal ini menjadi tradisi yang cukup populer di Indonesia. Diriwayatkan dari Al Watsilah bahwa beliau berjumpa Nabi shollallahu 'alaihi wasallam dan mengucapkan: "Taqabballahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amal kami dan Anda). Namun sanad riwayat ini lemah sebagaimana dikatakan Imam Al Hazifh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani dalam Fathul Bari.
Namun, Imam Ibnu Hajar berkata:
وَرَوَيْنَا فِي ” الْمَحامِلِيَّاتِ ” بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ ” كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك
"Kami meriwayatkan dalam Kitab Al-Mahalliyat, dengan sanad yang hasan (bagus), dari Jubeir bin Nufair, katanya: dahulu para sahabat Nabi jika mereka berjumpa pada hari raya, satu sama lain berkata: "Taqabbalallahu minna wa minka." (Fathul Bari, 2/446. Darul Fikr)
Adapun ucapan "Minal 'Aidin wal Faaizin" merupakan potongan dari kalimat Ja'alanallahu wa iyyakum minal 'Aidin wal faaizin, artinya semoga Allah jadikan kami dan anda termasuk orang kembali (suci) dan menang.
10. Bergembira Merayakan Hari Raya Idulfitri
Bersenang-senang dan bergembira ketika hari raya merupakan bagian dari syariat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, katanya:
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ
"Rasulullah SAW datang ke Madinah, saat itu mereka memiliki dua hari untuk bermain-main. Lalu Beliau bersabda: "Dua hari apa ini?" Mereka menjawab: "Dahulu, ketika kami masih jahiliyah kami bermain-main pada dua hari ini.” Maka Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya Allah telah menggantikan buat kalian dua hari itu dengan yang lebih baik darinya, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri." (HR Abu Daud 1134, Ahmad 12006, Al-Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra 5918, Al-Hakim dalam Al Mustadrak 1091, Abu Ya'la 3820)
11. Memperbanyak Takbir
Umat muslim dianjurkan mengumandangkan Takbir pada hari raya. Selain ini menjadi syiar Islam, juga diperintahkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"ْDan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS Al Baqarah ayat 185)
Segolongan ulama mengatakan bahwa bertakbir dilakukan sejak malam hari raya Idul Fitri jika telah terlihat hilal, sampai pagi hari hari menuju lapangan dan sampai keluarnya imam ke tempat salat. (Fiqhus Sunnah, 1/325)
Itulah 11 amalan sunnah pada Hari Raya Idul Fitri. Semoga amalan Idul Fitri ini bermanfaat dan kita semua mendapatkan keutamannya.
Editor : Sulhanudin Attar