4. Pergi Menuju Lapangan untuk Salat Id
Salat hari raya Id di lapangan adalah sunnah Nabi. Beliau tidak pernah salat Id, kecuali di lapangan. Namun, jika ada halangan seperti hujan, lapangan yang berlumpur atau becek, tidak mengapa dilakukan di dalam masjid. Dikecualikan bagi penduduk Mekkah, salat Id di Masjidil Haram adalah lebih utama.
Berkata Syaikh Sayyid Sabiq:
صلاة العيد يجوز أن تؤدى في المسجد، ولكن أداءها في المصلى خارج البلد أفضل ما لم يكن هناك عذر كمطر ونحوه لان رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يصلي العيدين في المصلى ولم يصل العيد بمسجده إلا مرة لعذر المطر
"Salat Id boleh dilakukan di dalam masjid, tetapi melakukannya di mushalla (lapangan) yang berada di luar adalah lebih utama, hal ini selama tidak ada udzur seperti hujan dan semisalnya, karena Rasulullah SAW salat dua hari raya di lapangan. Tidak pernah Beliau shalat di masjidnya kecuali sekali karena adanya hujan." (Fiqhus Sunnah, 1/318)
5. Menyuruh Kaum Wanita dan Anak-anak ke Luar Menuju Tempat Salat Id
Ummu 'Athiyah radhiallahu 'anha berkata:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلَاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لَا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
"Kami diperintahkan Nabi shollallahu 'alaihi wasallam untuk mengeluarkan anak-anak gadis, wanita haid, wanita yang dipingit, pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun wanita haid, mereka terpisah dari tempat salat. Agar mereka bisa menghadiri kebaikan dan doa kaum muslimin. Aku berkata: "Wahai Rasulullah, salah seorang kami tidak memiliki jilbab." Beliau menjawab: "Hendaknya saudarinya memakaikan jilbabnya untuknya." (HR Al-Bukhari 324 dan Muslim 890)
Hikmahnya adalah selain agar mereka bisa mendapatkan kebaikan dan doa kaum muslimin, juga sebagai momen bagi kaum wanita dan anak-anak mendapatkan pelajaran dan nasihat agama.
6. Melaksanakan Salat Id
Salat Idulfitri maupun Idul Adha hukumnya sunnah muakadah. Berkata Syaikh Sayyid Sabiq:
شرعت صلاة العيدين في السنة الاولى من الهجرة، وهي سنة مؤكدة واظب النبي صلى الله عليه وسلم عليها وأمر الرجال والنساء أن يخرجوا لها.
"Disyariatkannya salat 'Idain (dua hari raya) pada tahun pertama dari hijrah, dia adalah sunnah muakadah yang selalu dilakukan oleh Nabi shollallahu 'alaihi wasallam, Beliau memerintahkan kaum laki-laki dan wanita untuk keluar meramaikannya." (Fiqhus Sunnah, 1/317)
7. Mendengarkan Khutbah Hari Raya
Berkhuthbah saat Salat Id adalah sunnah menurut jumhur ulama, mendengarkannya juga sunnah. Syaikh Sayyid Sabiq menerangkan:
الخطبة بعد صلاة العيد سنة والاستماع إليها كذلك
"Khutbah setelah salat 'Id adalah sunnah, mendengarkannya juga begitu." (Fiqhus Sunnah, 1/321)
Editor : Sulhanudin Attar