get app
inews
Aa Read Next : Perayaan HUT ke-477 Kota Semarang, Ini Rangkaian Acara dan Jadwalnya

Mbak Ita Minta PPKL di Stadion Diponegoro Kompak dan Taati Aturan

Minggu, 21 Mei 2023 | 12:35 WIB
header img
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri acara halalbihalal PPKL Stadion Diponegoro. (Foto: iNews.id/Mualim)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri halalbihalal dengan para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (PPKL) Stadion Diponegoro, di Jalan Ki Mangunsarkoro, Kota Semarang, Minggu (21/5/2023) pagi.

Dalam momen halalbihalal, Wali Kota berpesan kepada para pedagang agar selalu meningkatkan persaudaraan dan kekompakan. Sebab menurutnya, halal bihalal merupakan berkah karena tujuannya adalah menjalin silaturahmi.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota mengapresiasi kepada pedagang, khususnya para pedagang kaki lima (PKL) yang turut mengembangkan perekonomian di kota Semarang 

"Tentunya hari ini kan merupakan hari dimana dari PKL komunitas Car Free Day Ki Mangunsarkoro melakukan halalbihalal, tentunya tadi saya sudah mengapresiasi bahwa PKL di sini berkembang, tapi juga mohon pengertian untuk temen-temen PKL ini kan sudah diberi ruang, diberi tempat, ini juga harus menyesuaikan apa yang sudah menjadi aturan di sini," ungkap Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota.

Pemerintah Kota Semarang, lanjut Mbak Ita, selalu memberikan ruang kepada para PKL, tetapi harus mengikuti aturan-aturan yang ada, salah satu contohnya adalah selalu memperhatikan kebersihan usai berjualan agar kotanya terlihat indah, bersih dan nyaman.

"Jadi jangan terus pedestrian dipakai, kalaupun memang malam, kemudian jualan malam ya malam jangan seharian, karena memang ada kan titik titik yang mulai jamnya kan, ada yang mulai jam 4 sore sampai malam, terus ada yang mulai jam 6 sampai jam 10 pagi," ujar Mbak Ita.

Mbak Ita berharap para pedagang bisa menjaga kekompakan, menaati aturan di tempat yang sudah disesuaikan sehingga kota Semarang jadi bersih. Menurutnya, sekarang ini masyarakat sangat jeli dan peka, jika menemukan hal jelek sedikit langsung diunggah di media sosial sehingga menjadi viral.

"Kita berharap taati, patuhi, dan kita tetap bisa bersinergi, karena apapun intinya ini adalah pemerintah inikan mendorong masyarakat sejahtera, tapi ya itu tadi saling berkolaborasi," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PPKL Stadion Diponegoro, Rino didampingi bendahara PPKL Jamal menyampaikan, pihakya sengaja mengadakan halalbihalal bersama Wali Kota, sebagai upaya menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan antar PKL. Selain itu juga untuk berkoordinasi antar paguyuban-paguyuban yang ada di kota Semarang maupun paguyuban di pemerintah kota.

Kedepan pihaknya tetap akan mensupport para pedagang. Ia berharap pedagang bisa menjaga komitmen dan menjaga hubungan baik dengan sesama pedagang lainnya.

"Kami sangat berharap kita mendapat fasilitas pemerintah kota berupa pemberdayaan. Jadi apabila ada event-event tidak hanya UMKM, tapi PKL ini kan juga bisa masuk ke dalam bagian untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat," ungkap Rino.

"Alhamdulillah bisa terselenggara acara ini untuk merekatkan tali silaturahmi antara pedagang, pengurus dan pemangku wilayah terutama Pemkot Semarang dan bu Wali terima kasih sekali kehadirannya dan telah memberi hadiah door prize kepada teman-teman PKL," tambah Jamal.

Jumlah pedagang Car Free Day (CFD) Stadion Diponegoro Minggu pagi, kata Rino, totalnya ada 1.035 pedagang. Untuk kenyamanan pengunjung, dari jumlah sebanyak itu, pihaknya membagi menjadi dua shift setiap minggunya. Untuk jumlah per shiftnya ada 500 an pedagang.

"Kita bagi dua soalnya kita antisipasi terhadap kenyamanan pengunjung, disamping itu juga kerawanan kriminal. Semenjak kita berlakukan seperti ini, pengunjung kami bertambah banyak, angka kriminalitas kita tekan bisa nol persen," ucapnya.

Di tempat yang sama, Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva, berharap agar kegiatan halalbihalal bisa terus dipertahankan karena merupakan warisan nenek moyang untuk saling silaturahmi, menjaga persaudaraan dan persatuan. Selain itu, kata dia, keberadaan PKL merupakan penggerak ekonomi masyarakat. 

"Mereka mandiri, semua dilakukan secara mandiri, kebersihannya mandiri, seperti tadi ada sembako ya mereka mandiri, kayaknya perputaran perekonomian luar biasa. Yang jelas kebersihan, kekompakan, kerapian, keindahan harus dijaga," ujarnya.

Editor : Agus Riyadi

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut