Keren! Mahasiswa Polines Ciptakan Vysatic: Vespa Listrik yang Hemat dan Anti Maling

JAKARTA, iNews.id - Mahasiswa-mahasiswa dari Politeknik Negeri Semarang (Polines) berperan aktif dalam pengembangan kendaraan listrik.
Salah satunya adalah penciptaan Vysatic, sebuah kendaraan listrik yang didasarkan pada model vespa yang telah dimodifikasi oleh para mahasiswa.
Tak hanya berhasil mengubah kendaraan biasa menjadi kendaraan listrik, Vysatic juga dilengkapi dengan aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan kendaraan listrik ini.
Salah satu anggota tim, Ayu Novita Anggraeni, menjelaskan bahwa Vysatic adalah singkatan dari "Vespa Listrik." Inovasi kendaraan listrik ini bahkan telah dipamerkan dalam acara G-20 yang diadakan tahun lalu di Bali.
Selain Ayu, beberapa mahasiswa lain yang terlibat dalam pengembangan Vysatic antara lain Winar Aziz Ridwansyah, M. Dzikri Al Rasyid, Hermansyah, Luthfi Aryananda Atthariq, dan Friendika Alif Arrahman. Mereka merupakan mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik Elektro di Polines.
Ayu menambahkan bahwa mereka telah berpartisipasi dalam acara Energy Transition Day di Nusa Dua, Bali. Pada kesempatan tersebut, Vysatic menjadi salah satu dari empat inovasi produk mahasiswa Polines yang ditampilkan dalam peresmian Gedung Kuliah Terpadu Polines.
Ketertarikan terhadap inovasi vespa listrik ini juga terlihat dari Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati.
Vysatic, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ayu, merupakan vespa yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak, kemudian diubah menjadi kendaraan listrik.
Selain menjadi ramah lingkungan, Vysatic juga dilengkapi dengan aplikasi yang dirancang khusus untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penggunaan.
Motor vespa tahun 1970-an yang telah dimodifikasi menjadi motor listrik ini menggunakan baterai lithium 72 Volt 20 Ah (milik Gesit).
Motor ini mampu menempuh jarak 40—45 km dengan kecepatan maksimal 70 km per jam. Waktu pengisian baterai sekitar tiga jam.
Demi menunjang keamanan dan kenyamanan, vespa listrik ini telah diperlengkapi dengan aplikasi yang memungkinkan pemantauan kondisi baterai.
Pengguna dapat mengetahui apakah baterai penuh atau tidak, sehingga mereka tahu kapan harus melakukan pengisian ulang.
Aplikasi ini juga menyediakan fitur pelacakan GPS yang memungkinkan pengguna melacak pergerakan motor.
Pengguna juga memiliki kemampuan untuk mematikan motor melalui aplikasi jika terjadi pencurian, sehingga motor dapat terkunci hanya melalui aplikasi tersebut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta