SURABAYA, iNews.id - Pengusaha sukses asal Surabaya, Delta Hesti Candrapratiwi sukses membangun kerajaan bisnisnya di bidang vashion garmen hingga menjadi soerang miliarder, berawal dari jualan stiker dan kini memiliki karyawan lebih dari 1.500 orang di berbagai bidang usaha.
Melalalui brand handmadeshoesby dan delvationstore, Delta dan suaminya Tom Liwava mampu memproduksi aneka vashion seperti pakaian wanita, tas, sepatu dan lainnya hingga 8.000 buah per hari.
Delta tidak pernah menyangka bakal sesukses saat ini. Apalagi dia juga hanya lulusan SD. Sementara kedua orang tuanya juga miskin dan kerap kekurangan.
Saking miskinnya, sang ibu pernah merantau ke Manado untuk menjadi pembantu rumah tangga. Sedangkan sang ayah pergi ke Papua untuk menjadi buruh tambang tradisional.
"Ayah saya dulu pemabuk dan penjudi, sehingga utangnya banyak, ratusan juta. Setiap hari bertengkar sama ibu. Maka tahun 2010 itu mereka merantau. Ibu ke Manado sama adik dan ayah ke Papua. Saya sendirian di Surabaya," katanya di sebuah kanal Youtube.
Bukan tanpa alasan Delta memilih tetap bertahan di Surabaya. Sebab, dia punya mimpi bisa bekerja dan sukses, lalu melunasi semua utang orang tuanya.
"Waktu itu saya sudah berpacaran dengan suami saya. Alhamdulillah suami memotivasi 100 persen. Kebetulan kami ini satu visi," katanya.
Berawal dari dagangan stiker sang pacar, Delta berpikir untuk ikut berbinis. "Saat itu Mas Tom (pacar) mendorong saya untuk buka online shop. Awalnya lewat FB (Facebook) dan BBM. Waktu itu jualan vlanel dan barang-barang second hand," katanya.
Di awal usaha itu, Delta mulai menemukan jalan. Hanya saja, sedikit lambat. Pasalnya, jenis produk yang dijual terbatas, sehingga tidak dipesan ulang. Selain itu barang sering kosong.
"Akhirnya saya berpikir untuk jualan sepatu yang bisa dijual ecer. Alhamdulillah dari situ makin besar, yang order makin banyak, dan banyak yang jadi reseller," tuturnya.
Akhirnya di tahun ke empat, bisnis yang dibangun bersama sang pacar berkembang pesat. Saat itulah tiba saatnya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Dia melunasi semua hutang ayahnya dan memboyong ayah dan ibu dan adiknya dari perantauan ke Surabaya.
"Adik saya saya ajak bekerja membesarkan bisnis online shop itu," katanya.
Beberapa tahun berjalan, usaha yang dirintis dari nol itu berkembang pesat, sampai akhirnya dia menjadi supplier sejumlah pedagang besar di berbagai kota di Indonesia.
Beberapa diantaranya PGS Surabaya, Tanah Abang, serta sejumlah pasar tradisional di seluruh wilayah Jatim. Meski begitu penjualan secara online terus berjalan, hingga sukses membangun jaringan dengan banyak entrepreneur muda di seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah sekarang produksinya bisa sampai 8.000 tiap hari, dari mulai tas hingga sepatu," katanya.
Kini bisnis yang dijalankan bertambah pesat dengan omset miliaran rupiah. Delta juga gembira karena bisnis yang dijalankan bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi anak-anak muda pengangguran, termasuk juga warga tidak mampu.
Meski begitu, Delta tidak lantas berpuas diri. Dia terus berinovasi agar produk yang dia ciptakan tidak ketinggalan dan bisnis tetap jalan.
"Apalagi ini era digital, harus melek teknologi. Kalau tidak bisa ketinggalan. Apalagi untuk jenis jualan saya ini," tuturnya.
Karena itu dia berpesan kepada anak-anak yang lahir dari keluarga miskin untuk tidak putus asa. Sebab dia telah membuktikan bahwa sukses yang diraih saat bisa juga dilakukan oleh orang lain dengan latar belakang sama atau bahkan yang lebih miskin. Prinsipnya semua dijalankan dengan sungguh-sungguh dan telaten.
"Kita dilahirkan dari keluarga miskin itu takdir. Tetapi kalau kita ingin hidup sukses, itu pilihan," ucapnya. Motto itulah yang dia pegang selama ini dan diajarkan kepada karyawannya.
Dia berharap, apa yang dia perjuangkan dari seorang lulusan SD hingga menjadi miliarder bisa menjadi inspirasi orang-orang yang bernasib sama seperti dirinya,.
Khusus kepada anak-anak muda yang masih berpacaran, Delta berpesan agar menjalin hubungan yang sehat. Artinya bukan sekadar untuk bersenang-senang. Lebih dari itu, pacaran harus bisa menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik, di bidang apa pun.
Editor : Miftahul Arief