get app
inews
Aa Read Next : Hasto Tegaskan Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK sebagai Rakyat

Megawati Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa dari UTAR Malaysia

Senin, 02 Oktober 2023 | 16:30 WIB
header img
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima gelar doktor kehormatan atau Honoris Causa (HC) untuk bidang transformasi sosial dari UTAR Malaysia. FOTO/IST

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menerima gelar doktor kehormatan untuk yang ke-10. Kali ini, perempuan yang pernah menjadi Presiden RIbke-5 ini kembali dianugerahi gelar Honoris Causa (HC) untuk bidang transformasi sosial dari Universitas Tunku Abdul Rahman (UTAR) Malaysia

Penganugerahan gelar doktor kehormatan dilaksanakan di Kuala Lumpur dan diterima langsung Megawati Soekarnoputri. Sebelum penganugerahan, Presiden ke-5 RI tersebut juga menyampaikan orasi ilmiah mengenai transformasi sosial Indonesia. Ia menekankan pemikirannya tentang bagaimana arti penting tranformasi sosial sebagai jalan agar Indonesia tak memikirkan dirinya sendiri, tapi juga dunia. 

Megawati menilai transformasi bangsa tidak bisa dilepaskan dari pemahaman bangsa itu sendiri dari sejarah, budaya, hingga pada kondisi geografisnya. Megawati menekankan cara pada Pancasila yang digunakan Indonesia bukan hanya sebagai tujuan bangsa itu sendiri, melainkan cara pandang Indonesia terhadap dunia.

"Dengan cara pandang ini, Indonesia berperan aktif dalam memperjuangkan tata dunia baru yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme," kata Megawati dikutip dari keterangan tertulis, Senin (2/10/2023). 

Megawati kemudian menyinggung penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Gerakan Non-Blok tahun 1961 di Beograd, dan juga pidato Presiden Soekarno di PBB pada 1960. Pasalnya ketiga momen itu dianggap bersejarah dan ditetapkan oleh UNESCO. 

"Keseluruhan dokumen yang berkaitan dengan tiga momen bersejarah tersebut kini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Memory of the World," katanya. 

Megawati menganggap peristiwa bersejarah itu menggambarkan transformasi sosial Indonesia memiliki dampak eksternal terhadap masa depan dunia yang lebih damai, makmur, berkeadilan, dan berkelanjutan. Namun menurutnya, dimensi eksternal ini tidak akan optimum selama dimensi internalnya belum sempurna dilakukan. 

"Dalam perspektif ini, pembangunan suatu bangsa tidak bisa hanya bersifat egosentris atas kepentingan nasionalnya semata, namun harus juga memahami global needs ataupun global concerns," katanya. 

Menurut Megawati, negara Indonesia harus mulai melihat isu dunia. Misalnya adanya tuntutan agar dunia harus lebih progresif di dalam mengatasi global warming, pencemaran lingkungan, dan biodiversity loss, serta tantangan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi (economic inequality), digitalisasi, dan transisi energi. 

"Karena itulah transformasi sosial juga berorientasi pada bumi yang lebih hijau, ramah lingkungan, berorientasi pada green economy, dan beroperasi secara circular dengan meminimalkan dampak dan hasil samping seperti limbah dan emisi Gas Rumah Kaca," katanya.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut