4. Magengan
Tradisi lainnya adalah Magengan, yang digelar dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Magengan tercatat sebagai salah satu tradisi yang dibawa oleh Sunan Kalijaga, penyebar Islam di tanah Jawa.
Ada sedikit perbedaan dengan Dugderan, pada upacara Magengan warga harus melakukan bersih diri. Tak hanya sebatas raga, melainkan juga jiwa demi menjaga kesucian bulan Ramadan. Puncak tradisi ini ditutup dengan makan bersama sebagai rasa syukur dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan.
5. Dugderan
Tradisi dugderan digelar dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan. Tradisi dugderan ini diawali dengan pemukulan beduk yang dilanjutkan dengan dentuman meriam. Suara yang dihasilkan dari kegiatan ini menjadi dasar penamaan Dugderan.
Biasanya, setelah upacara usai diadakan pawai keliling kota mengenakan pakaian adat. Dalam tradisi Dugderan ada festival tradisional Semarang seperti warak ngendok.
Itulah 5 tradisi Kota Semarang yang hingga kini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat. Semoga ulasan tradisi Kota Semarang ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan terkait adat dan budaya Nusantara.
Editor : Maulana Salman