DEMAK, iNewsSemarang.id - Kericuhan terjadi dalam proses pemungutan suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Kembangan, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Minggu (8/10).
Dari informasi yang diterima iNews, antrean pencoblosan mendadak ricuh. Amuk warga antar calon pendukung hingga berujung pada aksi adu jodos dan pelemparan batu.
Peristiwa itu diduga dipicu adanya pendukung yang mengenakan kaus atribut salah satu calon kades saat acara pencoblosan berlangsung.
Beberapa warga bahkan berteriak meminta aksi brutal kedua kubu segera dihentikan. Beruntung petugas segera memisahkan massa kedua ke tempat terpisah.
Dari keterangan petugas, aksi perkelahian dua kubu dipicu salah satu kubu memakai atribut kaus saat akan mencoblos ke TPS. Karena tidak rela ditegur atas larangan pakai atribut, mereka pun terlibat perkelahian.
Namun kericuhan terjadi justru di lokasi antrean TPS. Pilkades Desa Kembangan hanya diikuti oleh dua calon yaitu Suhardi dan Muhamad Shodiq Almubaro.
"Demi antisipasi keamanan. Sejumlah DPT 2.812 hak pilih mencoblos di 5 TPS yang berada di halaman Balai Desa Kembangan," ucap Ketua Panitia Pilkades Kembangan, Muzani Ali Sodikin dikutip dari iNewsJateng.id.
Diketahui jika Desa Kembangan termasuk wilayah rawan pelaksanaan Pilkades. Oleh sebab itu, petugas menutup jalan dengan bambu agar kedua kubu tidak bertemu.
Kapolsek Bonang AKP Margono menuturkan, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Petugas juga berjaga di lokasi untuk mengantisipasi kericuhan.
"Tidak ada korban jiwa dalam kericuhan Pilkades Kembangan, hanya beberapa warga yang luka ringan akibat terkena lemparan batu. Petugas TNI Polri terus mengawal keamanan pelaksanaan Pilkades," ucapnya.
Editor : Maulana Salman