KENDAL, iNewsSemarang.id – Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun optimistis Pemilu 2024 di daerahnya akan berlangsung kondusif. Menurutnya kedewasaan berpolitik membuat kerukunan di masyarakat tetap terjaga meski beda pilihan.
Makmun tidak menampik adanya potensi kerawanan pada Pemilu mendatang, sebagaimana dilaporkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia, Kabupaten Kendal menduduki Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) peringkat ke-64 dengan kategori rawan tinggi.
Keyakinan Makmun bukan tanpa dasar. Dalam pengamatannya, kerawanan pemilu sebelumnya bahkan lebih tinggi dari pemilu mendatang (Pemilu 2024), namun pada kenyataannya semua berjalan lancar dan tetap kondusif.
Yang membuat Makmun yakin, selain karena semua elemen kepemiluan di Kendal sudah siap, juga karena masyarakat Kendal sudah makin dewasa dalam menyikapi semua perbedaan pilihan pada setiap pemilu.
"Artinya, kerukunan masyarakat Kendal tidak akan mudah terkoyak hanya karena perbedaan pilihan pada pemilu ataupun pilkada," kata Makmun.
Bahkan, lanjutnya, Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 pun bukan berarti tidak ada kerawanan. Saat itu sebenarnya tingkat kerawanannya juga tidak kalah tinggi dari sekarang.
"Namun alhamdulillah, semua bisa kita lalui dengan aman dan lancar, dan suasana selama proses kepemiluan berlangsung juga tetap kondusif," tandasnya.
Optimisme yang sama juga diungkapkan Ketua Bawaslu Kendal Hevy Indah Oktaria. Dia mengaku optimistis Pemilu 2024 akan berjalan lancar, aman, dan kondusif.
"Bahkan posisi (kerawanan) sekarang ini kita masih rendah dibanding dengan Pilkada 2020 lalu, di mana kita masuk kategori kerawanan nomor 1 se-Jawa Tengah dan nomor 4 nasional. Tapi alhamdulillah aman. Sekarang kan kita berada di peringkat nomor 7 se-Jawa Tengah, dan saya yakin sekarang kondisinya akan lebih kondusif," ujarnya.
Indah juga mengungkapkan, dalam survei yang dilakukan Bawaslu RI tersebut, elemen kerawanan pemilu itu banyak sekali, tidak hanya kerawanan saat kampanye, tapi juga ada soal netralitas ASN, TNI/Polri, ada juga soal netralitas penyelenggara pemilu, juga situasi geopolitik di Kendal.
"Namun yang jelas, kita akan terus menge-push teman-teman pengawas supaya potensi pelanggarannya bisa lebih ditekan lagi. Teman-teman juga saya minta untuk lebih membuka mata terhadap berbagai potensi kerawanan sebagai upaya pencegahan," tandasnya. (Adv)
Editor : Sulhanudin Attar