Lebih lanjut, ia mendorong agar extra kerja pejabat fungsional dalam membangun Kota Semarang dilakukan. Hal ini mengingat masih banyak pekerjaan yang semuanya dipusatkan di 2024.
“Tentu kami ingin mereka ini bisa berkontribusi lebih besar kepada Pemkot Semarang. Saat ini pekerjaan di Kota Semarang masih banyak ditahun apalagi 2024 dan 2025 kita ini kan mendapatkan tugas untuk membuat tugas rancangan jangka panjang daerah. Di mana itu sudah ada indikatornya dari pusat Bappenas,” jelasnya.
“Dan semuanya itu sudah ditata, sehingga kita tidak bisa membuat lagi visi-misi untuk tahun ke depan atau semaunya kepala daerah, karena sudah ada visi-misi tagline turunannya, yaitu maju dan berkelanjutan. Sehingga kita samakan menjadi satu untuk bagaimana fungsional ini bisa bersama pejabat struktural untuk menjadi pemerintah yang sejajar,” lanjutnya.
Di sisi lain, Mbak Ita mengakui memang ada pejabat Eselon II yang masih kosong. Saat ini ia meminta kepada Badan Kepegawaian dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang untuk membuat talent pool yang berkompeten untuk kebutuhan mengisi kekosongan jabatan tersebut.
“Ini juga menunggu dari KASN untuk menberikan persetujuan karena banyak yang kosong kan ada dinas Satpol, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Dishub, Damkar dan ini yang kita perlukan. Sehingga kita harus menyaring dari teman-teman yanh kompeten untuk menjadi pejabat eselon dua. Lalu karena timpang kan susah, sehingga saya minta untuk membuat talent pool dan sekarang masih mengejar,” ujarnya.
Editor : Maulana Salman