GROBOGAN, iNewsSemarang.id – Petugas Daop 4 Semarang berjibaku memperbaiki jalur kereta api (KA) di antara Stasiun Gubug-Karangjati yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Selasa (6/2/2024).
Seperti diberitakan, jalur kereta api dari Semarang ke Surabaya, terputus akibat tergenang banjir. KAI Daop 4 Semarang membenarkan terjadi banjir di antara Stasiun Gubug-Karangjati di KM 32+5/7 lintas Semarang-Surabaya pada pukul 05.03 WIB.
Untuk sementara Jalur KA di lokasi tersebut tidak bisa dilewati oleh Kereta Api. "KAI Daop 4 Semarang segera melakukan upaya perbaikan jalur rel di lokasi tersebut dengan mengerahkan petugas prasarana dan menyiapkan material di lokasi yang terendam banjir tersebut,” ungkap Manager Humas Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo
Sementara update hingga pukul 09.30 WIB, KA penumpang yang terimbas banjir di antaranya:
1) KA 185 Blambangan ekspres.(dilakukan rekayasa pola operasi/jalan memutar)
2) KA 546 Kedungsepur (dibatalkan perjalanannya)
3) KA 230 Ambarawa ekspres (dibatalkan perjalanannya)
4) KA 227 Blora jaya (dilakukan rekayasa pola operasi/ jalan memutar)
5) KA 231 Blora jaya (dilakukan rekayasa pola operasi/ jalan memutar)
"Kami memohon maaf kepada pelanggan KA atas ketidaknyamanan akibat keterlambatan KA menuju maupun dari stasiun-stasiun wilayah Daop 4 Semarang,” katanya.
Bagi pelanggan/penumpang KA yang ingin membatalkan perjalanannya, dapat memproses di loket-loket stasiun atau melalui aplikasi Acsses By KAI dan akan dikembalikan 100% diluar bea pesan. Pembatalan dapat dilakukan 7 hari kedepan dari jadwal keberangkatan KA nya.
Petugas Daop 4 Semarang berjibaku memperbaiki jalur KA di antara Stasiun Gubug-Karangjati yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Selasa (6/2/2024). (IST)
“KAI juga memberikan Service recovery (SR) berupa minuman, makanan ringan dan berat kepada pelanggan KA yang mengalami kelambatan akibat banjir,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, banjir di Kabupaten Grobogan melanda 9 kecamatan dengan titik di 20 desa lebih. Banjir yang terjadi akibat dari luapan sungai Lusi dan Sungai Tuntang.
Hujan intensitas sedang dengan durasi panjang selama dua hari berturut-turut membuat air hujan lokal dan kiriman menyatu. Sehingga banjir pun tak bisa dihindari terutama di wilayah Kabupaten Grobogan dengan dataran terendah.
Dari data tersebut lebih dari 50 desa tergenang air dengan ketinggian bervariasi yakni 30 hingga 1 meter. Tak hanya menggenangi rumah warga, banjir juga menggenang ke jalan nasional dan pertanian.
"Banjir melanda setidaknya ada 9 kecamatan. Air ketinggiannya bervariasi. Menurut data saat ini ada sekitar 20 desa yang tergenang dari sawah, jalan, dan rumah warga," jelas Endang Sulistyoningsih.
Editor : Maulana Salman