Para pedagang mulai menyuguhkan pernak-pernik khas Imlek. Mulai dari dupa, lilin, amplop angpao, hiasan dinding, hingga pohon dan bunga khas Imlek. Termasuk kue keranjang yang menjadi bagian yang diburu para warga Tionghoa.
Perayaan Imlek tahun ini akan dibuat semeriah mungkin. Hal itu dibuktikan dengan lomba kebersihan dan kerapian lingkungan dan rumah khusus warga Pecinan Semarang.
Partisipasi warga nampak antusias dalam menyambut Imlek dengan menyulap kawasan kumuh menjadi lebih tertata. Menjauhkan kesan kumuh di kepala masyarakat ketika menyusuri sudut gang kawasan kampung orang Tiongkok tersebut.
Harjanto menyebut, kesadaran warga mulai dibangkitkan akan pentingnya kebersihan dan kerapian melalui lomba menghias rumahnya masing-masing.
"Kami juga melihat ada tembok-tembok kotor daerah-daerah kumuh, kalau dibetulkan terus dipakai lagi tidak ada faedahnya. Jadi dibersihkan kemudian digambar membuat lebih indah dan tidak kumuh lagi, bisa jadi spot-spot foto," ujarnya.
Termasuk tugu putih di persimpangan Jalan Gambiran dan Gang Pinggir dihias menyesuaikan shio tahun ini. Tugu Gambiran, begitu masyarakat setempat menyebutnya, dihias dengan ornamen lilitan naga raksasa berkelir merah muda. "Nanti di Tugu Gambiran juga akan dipasang lampion naga melingkari Tugu, dan lampion warna pink," ujarnya.
Dia berharap, kegelisahan akan kebersihan dan kerapian Pecinan merupakan kunci yang harus direspon semua pihak. Termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang berencana akan merevitalisasi Kawasan Pecinan.
Editor : Maulana Salman