JAKARTA, iNewsSemarang.id – Betikut ini deretan kelenteng tertua di Indonesia menarik untuk diketahui dan cocok dikunjungi saat perayaan Tahun Baru Imlek. Kelenteng dikenal sebagai tempat ibadah Konghucu.
Tempat ibadah warga Tionghoa tersebut sangat kental dengan nuansa arsitektur China yang megah dan mengesankan. Bahkan, terdapat kelenteng yang didirikan pada masa kerajaan Nusantara dan penjajahan Belanda.
5 Kelenteng Tertua di Indonesia
1. Kelenteng Hian Thian Siang Tee
Kelenteng Hian Thian Siang Tee sering disebut dengan nama Kelenteng Welahan ini berlokasi di Desa/Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Kelenteng Welahan merupakan salah satu kelenteng tertua di Indonesia yang diperkirakan berdiri sejak 1600 Masehi dan menyimpan satu-satunya pusaka peninggalan masyarakat Tiongkok berupa Sien Tjiang.
Usia Kelenteng Hian Thian Siang Tee hingga saat ini 432 tahun. Di dalam kelenteng ini terdapat lima dewa, yaitu Kongco Hian Thian Siang Tee, Kwan Tee Kun, Khonghucu, Makco Kwan Im, dan Sang Buddha. Klenteng ini didirikan oleh dua bersaudara, yaitu Tan Siang Hoe dan Tan Siang Djie. Mereka membangun Kelenteng Welahan untuk rasa bentuk terima kasih kepada Tuhan karena dapat menyembuhkan orang. Selain itu, candi juga dibangun untuk meminta perlindungan saat merawat orang.
Hingga saat ini, Kelenteng Hian Thian Siang Tee Welahan masih sering digunakan untuk aktivitas keagamaan dan wisata religi yang tidak hanya dikunjungi warga Tionghoa saja, melainkan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
2. Kelenteng Talang
Kelenteng Talang menjadi salah satu kelenteng tertua di Kota Cirebon yang berdiri sejak 1450 Masehi. Kelenteng ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan eklenteng lainnya di Cirebon, yaitu tidak ada ornamen naga di atas atap serta bangunannya menghadap ke laut. Usia kelenteng ini 573 tahun.
Kelenteng Talang memiliki luas tanah sekitar 400 meter persegi. Bagi pengunjung yang ingin bersinggah ke Kelenteng Talang, mereka dapat masuk melalui gerbang kayu atau pelana dengan atap berbentuk kapal terbalik.
Sesampainya di depan kelenteng, pengunjung langsung melihat pendopo. Kemudian, masuk ke ruangan bagian utama, di mana terdapat patung singa bernama Genta dan Kilin yang terbuat dari batu pasir Arkose. Ada pula ukiran ornamen kuda dengan motif flora dan fauna yang didominasi area hijau dan altar utama sebagai tempat sembahyang.
Editor : Ahmad Antoni