JAKARTA, iNewsSemarang.id - Hikmah peristiwa Isra Mi'raj berikut ini dapat dipetik dan direnungkan oleh umat Muslim. Isra Mi'raj menjadi salah satu peristiwa penting dalam ajaran Islam.
Melansir laman MA Matholiul Ulum Banjaragung, Isra Mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina.
Jarak dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa adalah 1.239 KM. Pada kondisi normal, jarak tersebut hanya dapat dicapai dalam waktu sebulan menggunakan kuda atau unta.
Dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Rasulullah dapat menyelesaikan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kurang dari semalam.
Singkatnya, ia diangkat ke langit ketujuh, Sidratul Muntaha dan mendapatkan perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk melaksanakan sholat lima waktu.
Adapun, salah satu ayat Al-Qur'an yang membenarkan adanya peristiwa Isra Mi'raj, yakni surat Al Isra ayat 1, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Subhanalladzi asra bi abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsa alladzi barakna haulahu linuriyahu min ayatina, innahu huwas-sami'ul-bashir.
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Isra:1)
Di balik semua itu, Allah tak hanya menunjukkan kebesarannya, tetapi juga memberikan hikmah bagi setiap Muslim. Apa saja itu?
Berikut iNews.id akan berikan ulasan mengenai hikmah Isra Mi'raj yang dirangkum dari laman NU Online, Jumat (2/2/2024).
Hikmah Peristiwa Isra Mi'raj
1. Tingginya Derajat Kehambaan
Seperti surat Al Isra ayat 1 yang telah dipaparkan sebelumnya, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam disebut sebagai Abdun yang artinya hamba. Artinya, beliau merupakan hamba yang memiliki derajat tertinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tak hanya surat Al Isra ayat 1, penyebut Abdun untuk Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam juga terdapat pada surat-surat lainnya, yakni surat Al Baqarah ayat 23 dan Al-Jin ayat 19.
2. Pembekalan Dakwah yang Tangguh
Sebelum Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam melakukan perjalanan Isra Mi'raj, keluarga dan sahabat-sahabat beliau ada yang meninggal dunia. Tak sedikit pula dari mereka yang mendapatkan siksaan dari Kaum Quraisy. Bukan tanpa sebab, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan cobaan berat itu dengan tujuan agar Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dapat memikul tanggung jawab mendakwah di masa yang akan datang.
3. Sampaikan Kebenaran Meski Pahit
Isra Mi'raj merupakan peristiwa yang sulit untuk dinalar secara logika. Bagaimana mungkin, perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang dapat dicapai dalam waktu sebulan menggunakan kuda atau unta, nyatanya dapat ditempuh kurang dari semalam dengan seizin Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Perjalanan spiritual yang dialami oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam selama Isra Mi'raj ternyata sempat mendapatkan penolakan dari Kaum Quraisy. Meski begitu, beliau harus menyampaikan hal itu kepada kaumnya, karena merupakan suatu kebenaran.
4. Syariat Nabi Muhammad Menghapus Syariat Nabi-nabi Terdahulu
Saat diangkat ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam menjadi imam shalat bagi para nabi-nabi terdahulu. Itu dapat jadi bukti bahwa ajaran beliau sebagai bentuk isyarat jika syariatnya telah menghapus syariat-syariat nabi-nabi sebelumnya.
5. Masjidil Aqsa Jadi Tempat Istimewa bagi Umat Muslim
Sebelum bertolak ke langit ketujuh, Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam sempat singgah di Masjidil Aqsa. Ini dapat jadi kesimpulan jika masjid yang berada di Palestina itu jadi salah satu tempat yang mulia bagi umat Muslim.
Demikian ulasan mengenai hikmah peristiwa Isra Mi'raj. Semoga mencerahkan!
Editor : Maulana Salman