JAKARTA, iNewsSemarang.id - Lembaga Indonesia Political Expert (IPE) menyebutkan sebanyak 70,9 persen masyarakat menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak netral dalam pemilu. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding responden yang menganggap Jokowi netral di pemilu yakni 19,5 persen.
Direktur Eksekutif IPE Agustanto Imam Suprayogo mengatakan hasil survei terbaru menjelang Pemilu 2024 diperoleh hasil, sebanyak 45,1 persen dari responden yang menilai Jokowi tidak netral di pemilu karena dukungan terhadap Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan 23,2 persen lainnya menilai Jokowi berseberangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, 21,1 persen lainnya menilai karena Jokowi dekat dengan Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
"Hampir 70,9 persen masyarakat yakin presiden tidak netral dalam pemilu. Masyarakat sudah paham bahwa pemerintah ini lagi tidak baik-baik saja. Salah satu aktor yang disalahkan adalah presiden," kata Agustanto, Sabtu (10/2/2024).
Survei itu juga menunjukkan elektabilitas Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tertinggi yakni mencapai 35,4 persen.
"Elektabilitas kandidat capres dan cawapres naik, namun kenaikan paling tinggi didapatkan pasangan Ganjar-Mahfud dari 33,57 di bulan Desember 2023, menjadi 35,4 di Februari 2024," ujar Agustanto.
Dia mengatakan, tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud mengungguli Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mencapai 32,4 persen. Sedangkan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) hanya meraih 27,7 persen.
"Sementara itu, angka yang tidak tahu dan tidak menjawab saat ini turun di angka 4,5 persen," tuturnya.
Hasil survei itu menunjukkan basis strong voter atau pemilih kuat Ganjar-Mahfud mencapai 87,9 persen, diikuti AMIN 86,7 persen dan Prabowo-Gibran 76,2 persen.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada Agustus 2023 hingga Februari 2024. Responden survei ini merupakan WNI yang telah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun atau sudah menikah, dan terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT).
Survei menggunakan metode sampling dengan margin of error 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor : Maulana Salman