“Kami sudah berkoordinasi dengan Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog. Sebenarnya ketersediannya mencukupi. Per hari ini ada stok beras 52.938 ton, jumlah ini stok aman. Karena kalau menipis kan ditambah lagi (stoknya),” jelas Kombes Dwi.
Perihal fenomena harga beras premium yang tinggi di pasar tradisional, Kombes Dwi mengatakan berdasarkan keterangan yang dikumpulkan ada dua faktor. Pertama, dampak El Nino, kedua yaitu konsumsi masyarakat yang sangat tinggi mengingat mendekati bulan Ramadan. “Informasinya Rabu akan datang stok lagi (beras premium ke toko-toko modern),” ujarnya.
Kombes Dwi mengatakan kebutuhan harian masyarakat di Jateng untuk kelas premium adalah 9,326,947kg/hari, sementara kelas di bawahnya adalah 4,183,856kg/hari.
Dwi menyebut bersama pihak terkait sudah menyiapkan 3 skema untuk mengatasi fenomena ini. Pertama adalah menggelontorkan stok beras di pasaran, kedua melakukan operasi pasar beras murah dan ketiga penggelontoran bantuan sosial (bansos) dan program keluarga harapan (PKH).
Pantauan di lapangan pada Senin (19/2/2024) sore, di Pasar Jatingaleh Kota Semarang beras C4 berbagai kelas variatif harganya berkisar dari harga semula Rp12.000/ kg naik menjadi Rp15.500/ kg dan Rp13.000/ kg menjadi Rp16ribu per kg. “Sudah sebulan lebih (kenaikan) bertahap,” kata Heri, salah satu pedagang.
Sementara di toko modern minimarket, terlihat pengumuman masih ada pembatasan pembelian harian, yakni beras 5kg per hari dan gula pasir Rp1kg per hari. Namun, di salah satu minimarket di Kawasan Tembalang, Kota Semarang, yang didatangi, beras stoknya kosong. “Berasnya kosong,” kata salah satu kasir di sana.
Editor : Maulana Salman