TOKYO, iNews.id - Taihei Kobayashi menjadi gelandangan saat remaja setelah diusir orang tuanya lantaran menolak melanjutkan sekolah.
Namun pengalaman hidupnya yang keras di jalanan mengantarkan dia sukses menjadi bos startup teknologi yang melantai di bursa Jepang.
Taihei lahir pada 1983 di Tokyo. Sebagai seorang anak, dia memiliki kemampuan matematika dan penalaran yang tinggi hingga membuat kedua orang tuanya memasukkannya ke SMA bergengsi, Waseda Jitsugyo High School.
Namun dia memutuskan berhenti karena alasan pribadi. Mengutip SucessStory, keputusan tersebut membuat Kobayashi yang saat itu masih berusia 17 tahun diusir dari rumah.
Keinginan Kobayashi berhenti sekolah sebagian besar karena hasratnya pada musik. Bandnya secara teratur melakukan pertunjukkan. Dia adalah musisi di siang hari, namun gelandangan pada malam hari.
Kobayashi menggunakan kardus untuk menghangatkan dirinya selama musim dingin di sekitar distrik Shinjuku dan Shibuya.
"Saat musim dingin, ada saat-saat ketika segalanya terasa seperti neraka," kata dia.
Meskipun segalanya tidak segera berjalan dengan baik bagi Kobayashi, dia diberi kesempatan kedua untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
Seorang manajer di klub musik live, yang sering melihat perjuangan Kobayashi untuk mendapatkan akomodasi yang layak, menawarinya tempat tinggal di klub dengan imbalan pekerjaan penuh waktu.
Kobayashi yang berusia 19 tahun menerima tawaran tersebut dan tinggal di klub tersebut selama sekitar enam tahun. Setelah meninggalkan klub, Kobayashi memutuskan untuk menempa jalan baru.
Dia menghasilkan uang dengan menjual rekaman musik online dan akhirnya menemukan pekerjaan sebagai insinyur perangkat lunak di sebuah perusahaan teknologi kecil. Pekerjaan ini akan menjadi titik balik peluncuran Sun* Inc beberapa tahun kemudian.
Menurut Kobayashi, dia menemukan pekerjaan itu saat menelusuri berbagai iklan pekerjaan dan langsung melamar karena tidak memerlukan kualifikasi dan pengalaman apa pun. Yang diperlukan hanya ujian matematika, pemikiran logis, dan IQ. Dia lulus semua ujian tersebut.
Editor : Miftahul Arief