Pihaknya juga telah membuka kerja sama untuk menyediakan sarana bagi penyandang disabilitas. Ini juga salah satu wujud atau upaya menjadikan Kota Semarang sebagai kota inklusi.
“Karena sepertinya di Kota Lama belum ada, kemudian Taman Lele juga belum. Sehingga memang harus berupaya mewujudkan Kota Semarang jadi kota inklusi, kota yang ramah disabilitas. Ini yang belum banyak dilakukan dan tempat tertentu pun ada, tapi belum standar. Dan memang diperlukan, sehingga diharapkan toilet ini menjadi prototype untuk pengelolaan destinasi wisata Kota Semarang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso menyebut, jika adanya toilet disabilitas ini menjadi referensi untuk menganggarkan dan mengadakan di tempat wisata lain.
Pihaknya juga terbuka kepada semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung pembangunan fasilitas bagi penyandang disabilitas di tempat wisata.
“Ini menjadi salah satu motivasi bagi kami. Tentu Insyaa-Allah akan kita kembangkan di setiap destinasi wisata di Kota Semarang, sehingga mendukung ramah disabilitas,” ujarnya.
Editor : Maulana Salman