get app
inews
Aa Text
Read Next : Penularan DBD di Kota Semarang Sentuh 231 Kasus, Terbanyak di 6 Kecamatan Ini

500 Warga Jepara Terjangkit DBD, 12 Meninggal dalam 2 Bulan

Rabu, 28 Februari 2024 | 09:01 WIB
header img
500 warg Jepara terjangkit penyakit DBD, 12 orang meninggal dalam 2 bulan. (Foto: Ilustrasi/Dok.SINDOnews)


JEPARA, iNewsSemarang.id - Sebanyak 500 warga Jepara terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam kurun waktu dua bulan, 12 orang di antaranya telah meninggal dunia.

Kepanikan warga bisa terlihat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Ajeng Kartini Jepara, sebagai pusat penanganan DBD, mengalami lonjakan pasien dalam beberapa hari terakhir. 

Tingginya jumlah pasien DBD yang masuk memaksa sebagian besar dari mereka harus menjalani perawatan sementara di ruang Instalasi Gawat Darurat karena kapasitas ruang perawatan utama telah mencapai batasnya.

Menurut data RSUD Raden Ajeng Kartini, sebanyak 100 pasien DBD telah menjalani perawatan, sedangkan 10 orang masih berada di ruang Instalasi Gawat Darurat. 

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penyakit ini. Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyana mengatakan, penyebaran penyakit DBD di Jepara telah meluas sejak awal Januari hingga akhir Februari mencapai 553 pasien. Dari jumlah tersebut, 70 pasien termasuk dalam kategori berbahaya karena mengalami Dengue Shock Syndrome.

”Hal itu sebuah kondisi komplikasi infeksi DBD yang memiliki risiko kematian tinggi. Jadi, DBD lagi mewabah di Jepara, kita (pemerintah) sedang melakukan upaya penekanan,” katta Edy dalam keterangannya, Rabu (28/12/2024). 

Menurut dia, dari 553 penderita, 12 di antaranya telah meninggal dunia, terutama anak-anak yang rentan karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kekinian, Dinas Kesehatan Jepara telah mengambil langkah penyemprotan fogging di permukiman penduduk. 

Fogging ini dapat membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa, vektor penyakit DBD. Melihat tingginya angka penderita DBD, Pemkab Jepara mengimbau seluruh masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan penyakit ini. 

Pencegahan dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk, seperti membersihkan penampungan air, menutup rapat penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut