JAKARTA, iNewsSemarang.id – Ada cerita inspiratif di balik kesuksesan Roy Novri Ramadhan meraih predikat wisudawan berprestasi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair).
Roy menceritakan bahwa dia sejak kecil memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Kendati demikian, bukan perkara yang mudah baginya untuk meraih semua yang ia dapatkan saat ini.
Sebelum akhirnya berkuliah di Universitas Airlangga (Unair), Roy mengaku jika ia pernah ditolak Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 13 kali.
Pada masa itu, perasaan sedih, kecewa, dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya. Akan tetapi, ingatan bahwa ada orang tua yang selalu rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangannya.
“Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (3/3/2024).
Dia mengungkapkan, di saat usianya masih 13 tahun, ia memilih merantau dari tempat asalnya, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan, untuk memperjuangkan pendidikan.
Masih teringat jelas di benaknya tatapan penuh senyum dan lambaian tangan sang ibu tatkala harus melepaskan kepergiannya. Kendati demikian, ia tahu bahwa banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum menawan yang ibunya tampilkan.
“Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,” ungkap Roy seraya menatap ibunya yang hadir saat itu.
Ketika menjadi Ksatria Airlangga, Roy merasa seolah sedang membuka lembaran baru dalam hidupnya. Di salah satu universitas terbaik negeri itu, ia mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembangkan potensi diri melalui program dan fasilitas yang telah tersedia.
Pada akhirnya, perjalanan panjangnya selama memperjuangkan pendidikan terbayar tuntas selama kiprahnya menempuh pendidikan hingga ia lulus.
Selama berkuliah, banyak pencapaian yang ia dapatkan, baik nasional maupun internasional, hingga saat ini ia berhasil menjadi Wisudawan Berprestasi FK Unair.
“Saya berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang, mendapatkan beasiswa, terlibat aktif dalam kegiatan penelitian, perlombaan, hingga pengabdian masyarakat," ujarnya.
"Saya juga berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan hingga Alhamdulillah hari ini saya bisa terpilih sebagai wisudawan berprestasi,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni