Oleh karenanya, komunikasi harus terus dilakukan antara NU dengan pemerintah. Sebab tantangan ke depan akan semakin banyak. Mulai tantangan global, regional, nasional, hingga lokal atau daerah.
Nana menyebutkan, tantangan ke depan di tingkat Provinsi Jawa Tengah adalah penanganan sejumlah persoalan seperti kemiskinan, kemiskinan ekstrem, stunting, dan pengangguran.
Selain itu, penanganan masalah kesehatan, pendidikan, dan kebencanaan yang tentu membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
"Sekali lagi, Pemprov Jateng berharap dalam Konferensi Wilayah ini akan muncul gagasan-gagasan yang cerdas dari para alim ulama, masyayikh, cerdik cendekia Nahdlatul Ulama sebagai masukan kepada pemerintah," kata Nana .
Pada pembukaan Konferwil tersebut juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, Ketua PWNU Jateng, Rais Syuriyah PWNU Jateng, dan perwakilan PCNU se-Jawa Tengah. Hadir juga MUI Jateng, Kapolda Jateng, serta beberapa tokoh lainnya. Dalam Konferwil itu juga akan memilih pimpinan PWNU untuk 50 tahun ke depan.
Editor : Ahmad Antoni