get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jateng Bongkar 28 Kasus TPPO di November 2024: 29 Pelaku Ditangkap, 40 Orang Jadi Korban

Polda Jateng Larang Masyarakat Bermain Petasan Selama Ramadan, Nekat Terancam Pidana

Kamis, 07 Maret 2024 | 05:00 WIB
header img
Anggota Satuan Sabhara Polresta Banyumas menunjukkan ribuan butir petasan yang berhasil disita dalam razia yang digelar di sekitar Pasar Ajibarang, Kabupaten Banyumas. (ilustrasi/Foto: Polresta Banyumas)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Polda Jateng mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak menyalakan petasan, guna menjaga ketertiban dan kenyamanan selama bulan suci Ramadan.

Hal ini sekaligus sebagai edukasi pada masyarakat terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan petasan, yang tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan bersama.

"Penggunaan petasan tidak hanya mengganggu ketenangan ibadah tapi juga berpotensi menyebabkan kebakaran, cedera serius, hingga jatuhnya korban jiwa. Kami mengimbau masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dan menjaga ketertiban umum selama bulan suci Ramadan," ujar Kabidhumas Kombes Pol Satake Bayu, Rabu (6/3/2024).

Dia menjelaskan penggunaan petasan juga melanggar hukum, yaitu Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa barangsiapa, yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut