get app
inews
Aa Read Next : Banjir Rusak 10 Bangunan di Bantaran Sungai BKT Semarang, Ini Rinciannya

Potret Khidmatnya Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Giri Natha Semarang

Senin, 11 Maret 2024 | 05:40 WIB
header img
Prosesi Tawur Agung Kesangan di Pura Agung Giri Natha, Kota Semarang, Minggu (10/3/2024). (foto-foto: A.Antoni)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Ratusan umat Hindu khidmat mengikuti prosesi upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Agung Giri Natha, Kota Semarang, Minggu (10/3/2024).

Tawur Agung Kesanga dalam rangkain menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 ini mengusung tema Sat Cit Ananda Indonesia Jaya. Momentum Nyepi tahun ini memperkokoh persatuan agar tak mudah terprovokasi.

Suasana mendung dan sempat gerimis tak mengurangi kekhidmatan prosesi Tawur Agung Kesanga yang dimulai pukul 17.00 WIB.

Prosesi diawali dengan sembahyang, dilanjutkan pengusiran roh jahat. Sejumlah umat Hindu memutari Pura sebanyak tiga kali. Mereka membawa sapu, memukul kentongan, dan menyalakan obor. Hal itu sebagai simbol mengusir energi negatif di lingkungan sekitar.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang Nengah Wirta Darmayana menjelaskan, Tawur Agung Kesanga ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada alam semesta. Karena segala kenikmatan yang diterima oleh manusia berasal dari alam semesta.

Tawur itu berasal dari bahasa Jawa yang bermakna membayar. Dalam agama Hindu bermakna membayar kebaikan alam semesta.

“Apa yang kita miliki, makan dan kita pakai itu semuanya berasal dari alam semesta,” kata Nengah. Di mana perhitungan tahun baru berada di bulan kesepuluh (sasih kedasa). Pada saat itu posisi matahari sudah mulai condong ke arah utara.

Berdasarkan perhitungan bulan kesembilan adalah bulan yang kurang baik. Kucing, anjing birahi pada bulan ke sembilan itu. “Setelah bulan ke sepuluh itulah kondisi alam semesta ini mulai membaik,” jelasnya.

Usai prosesi Tawur Agung Kesanga, kemudian dilakukan upacara persembahyangan. Paginya (hari ini) persiapan melaksanakan Catur Brata Penyepian.

“Selama Nyepi, pikiran dan jiwa dibersihkan dari gangguan dunia luar. Memungkinkan individu untuk berhubungan dengan sisi spiritual mereka,” tegas Nengah.

Sesuai dengan tema, kata dia, perayaan Nyepi tahun ini dijadikan sebagai momentum merekatkan persatuan.

Tema yang diusung juga mempunyai makna bahwa dalam berbangsa dan bernegara penuh dengan nilai kejujuran dan kebaikan. “Setelah perhelatan pemilu selesai, marilah kita mulai bersama lagi membangun bangsa,” pintanya. 

 

 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut