Menurut AKP Wahyono, sesaat setelah turun kedalam sumur sedalam sekitar 6 meter dan diameter 70 Cm dengan menggunakan tali berbahan kawat serta membawa pipa, pemilik sumur menunggu mesin genset diatas, namun setelah ditunggu kurang lebih 15 menit diatas, korban tidak ada reaksi.
"Setelah ditunggu pemilik sumur pak Kusdi diatas sekitar kurang lebih 10 hingga 15 menit, korban tidak memberikan kode atau reaksi. Dan anak dari pak kusdi Ahmad Munif (36 Th) yang mengetahui bahwa korban tidak ada reaksi dari dalam sumur, langsung mematikan mesin Genset dan melakukan pengecekan dengan menggunakan senter. Dan diketahui korban Pak Nasihin sudah dalam kondisi tidak bergerak," Jelasnya kembali.
Melihat tetangganya tidak bergerak didalam sumur, Ahmad Munif langsung menghubungi Polsek Bergas. Dan Polsek Bergas berkoordinasi dengan Inafis dan BPBD Kabupaten Semarang datang ke lokasi untuk melakukan Evakuasi.
Setelah berhasil diangkat dari dalam sumur, pemeriksaan luar dari tim Inafis Polres Semarang bersama Dokter Puskesmas Pringapus dr. Ade Nurmaya, dugaan korban meninggal karena kekurangan Oksigen saat didalam sumur.
"Dugaan korban meninggal kekurangan oksigen saat menguras, karena pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan Autopsi dengan menuliskan surat pernyataan, jenazah langsung kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkas Kapolsek.
Editor : Maulana Salman