Pada Mei 1812, seorang pengunjung asal Belanda mencatat adanya beberapa wong putihan atau juru kunci bersama seorang pemuda Jawa yang sedang menunaikan ibadah di Parangtritis. Penduduk setempat juga sering mendatangi tempat tersebut untuk berdoa atau meminta petunjuk saat mereka mengalami kesulitan.
Ketika mengunjungi Pantai Selatan pada usia 20 tahun, Diponegoro mengikuti rute tradisional dengan tujuan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Ratu Kidul. Ia tinggal di Gua Langse selama dua minggu dan berusaha untuk menyucikan dirinya.
Ketika keadaannya semakin tenang, ia memasuki tahap semedi yang dalam, dan pada saat itulah ia menerima kunjungan dari Ratu Kidul, yang kedatangannya disertai dengan cahaya.
Namun, karena Diponegoro sedang dalam meditasi yang dalam, Ratu Kidul menyadari bahwa itu bukan saat yang tepat untuk mengganggunya, sehingga ia pergi dengan janji bahwa ia akan datang lagi pada waktu yang tepat.
Lebih dari 20 tahun kemudian, janji Ratu Kidul terwujud ketika Diponegoro berkemah di tepi Kali Progo di Kulonprogo, pada masa perang Jawa yang sengit. Meskipun tanggal persisnya tidak disebutkan, peristiwa itu tampaknya terjadi sekitar pertengahan Juli 1826, atau mungkin di tengah malam bulan purnama.
Editor : Ahmad Antoni