get app
inews
Aa Read Next : Peringatan HUT Dekranas dan HKG PKK di Solo, Kota Semarang Raih Juara Siaga Kebakaran Lingkungan

Tim Gabungan Gerebek Pabrik Sabu dan Happy Water di Ngesrep Barat Semarang, Ini Kronologinya

Kamis, 04 April 2024 | 11:07 WIB
header img
Tim gabungan menunjukkan barang bukti berupa sabu dan happy water di Perumahan Ngesrep Hill nomor 8B1, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. (foto A.Antoni)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Petugas gabungan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Bea Cukai dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jateng menggerebek sebuah rumah di Perumahan Ngesrep Hill nomor 8B1, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Direktur Tipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa mengungkapan bahwa rumah mewah itu digunakan sebagai pabrik sabu dan happy water alias sabu cair.“Lokasi ini (rumah) dijadikan home industry sabu dan happy water,” ungkap Mukti Juharsa, Kamis (4/4/2024).

Kronologi pengungkapan pabrik narkoba itu berawal dari informasi Bea Cukai terkait adanya prekursor masuk ke Indonesia dari luar negeri kemudian dikirim ke Kota Semarang.

Selanjutnya, petugas melakukan penyelidikan hingga akhirnya mendapati rumah di Kota Semarang itu ternyata dijadikan industri rumahan pembuatan sabu dan happy water. Petugas mengamankan dua tersangka yang merupakan peracik dan diupah oleh seseorang yang masih DPO.

Saat digerebek pada Senin (1/4), selain mendapati 2 tersangka juga aneka bahan kimia untuk meracik sabu, termasuk alat pelindung APD, kompor listrik dan kulkas. Mereka memproduksi dalam jumlah besar untuk diedarkan ke sejumlah kota besar.

“Happy water ini saset nanti dicampur air mineral (konsumsinya), efeknya sama dengan gunakan ekstasi. Kalau dari merknya Ducati dan Ferrari itu sama dengan yang diungkap di Thailand beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Menurutnya, pengungkapan home industry narkoba ini merupakan kerja sama yang terjalin baik dengan pihak Bea dan Cukai, Direktorat Resnarkoba Polda Jawa Tengah.

Sementara itu, Direktur Interdiksi Narkotika Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat menambahkan pihaknya sejak Januari sudah mencurigai adanya pengiriman prekursor dari Cina, Hong Kong termasuk Belanda.

“Dari Januari sampai April, itu (pengiriman) bahan baku lengkap untuk buat sabu. Kami koordinasi dengan Bareskrim dan bisa diungkap klandestin lab pembuatan sabu ini,” ungkapnya.


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut