get app
inews
Aa Read Next : Kabar Duka, Penyanyi Dangdut Jhonny Iskandar Meninggal Dunia

Babe Cabita Meninggal Usai Berjuang Lawan Penyakit Langka Anemia Aplastik

Selasa, 09 April 2024 | 10:26 WIB
header img
Komika Babe Cabita alias Priya Prayogha Pratama. (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Komika Babe Cabita alias Priya Prayogha Pratama meninggal dunia usai menempuh perjalanan yang luar biasa. Pasalnya, sosok yang sering menghibur para pemirsa itu berpulang ke Rahmatullah usai berjuang melawan penyakit langka anemia aplastik yang dideritanya. 

Menurut informasi yang beredar, awalnya Babe Cabita diduga demam berdarah akibat trombosit rendah. Namun, setelah pemeriksaan lebih lengkap, dia didiagnosis anemia aplastik.

Anemia aplastik adalah suatu kondisi tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Itu membuat pasien lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan tidak terkontrol.

Penyebab anemia aplastik, penyakit yang diderita Babe Cabita sebelum meninggal dunia, menurut laporan Mayo Clinic adalah sel induk di tulang sumsum rusak, yang mengakibatkan tulang sumsum menjadi kosong (aplastik) atau hanya mengandung sedikit sel darah (hipoplastik).

Padahal normalnya sel induk di tulang sumsum itu menghasilkan cukup sel darah, mulai dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Kenapa sel induk di tulang sumsum bisa rusak?

Diketahui salah satu penyebabnya adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel induk di tulang sumsum. Itu kenapa anemia aplastik disebut juga sebagai penyakit autoimun. Faktor lain yang menyebabkan sel induk rusak dan memengaruhi produksi sel darah antara lain:

1. Perawatan medis yang melibatkan radiasi dan kemoterapi

Terapi melawan kanker ini membunuh sel kanker, tapi terapi ini juga dapat merusak sel sehat, termasuk sel induk di tulang sumsum. Anemia aplastik dapat menjadi efek samping sementara dari pengobatan ini.

2. Paparan bahan kimia beracun

Bahan kimia beracun, seperti yang digunakan dalam pestisida dan insektisida serta benzena dalam bensin telah dikaitkan dengan anemia aplastik. Jenis anemia ini mungkin membaik jika pasien menghindari paparan berulang terhadap bahan kimia tersebut.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut