“Kami juga berharap semakin banyak pengguna di Indonesia yang mengikuti fashion bersepeda rendah karbon dan ramah lingkungan dari AIMA untuk membantu mengurangi masalah pencemaran lingkungan di Indonesia dan meningkatkan kualitas udara perkotaan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, AIMA memiliki empat seri produk utama, AQFX, yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan kendaraan setiap orang. Sebagian besar model dapat mencapai "100 kilometer, masa pakai baterai yang lama" dalam kondisi jalan yang komprehensif.
Selain itu, AIMA telah melakukan penelitian dan pengembangan independen pada teknologi inti seperti motor, kontrol elektronik, dan kecerdasan, serta secara mandiri mengembangkan tata letak helm pintar kontrol pusat, kontrol motor-elektronik untuk saling terhubung dan menciptakan ekosistem cerdas Emma.
“Indonesia memiliki curah hujan yang melimpah, sehingga kemungkinan besar terjadi penumpukan air di jalan. Kami juga akan merancang motor yang tahan air sesuai dengan kebutuhan lokal, memiliki performa tenaga yang kuat, dapat berjalan di lereng terjal tanpa tenaga, dan tetap dapat berjalan pada hari hujan. Ke depannya, AIMA akan terus menerapkan teknologi baru untuk menghadirkan lebih banyak produk berkualitas tinggi dan hemat biaya kepada pengguna di Indonesia,” jelasnya.
Sebagai informasi, AIMA merupakan perusahaan sepeda motor listrik yang telah menetapkan standar baru dalam industri perjalanan hijau dengan keunggulan teknologi, kinerja luar biasa dan desain yang progresif.
Sejak didirikan di tahun 1999, AIMA telah menjelma menjadi salah satu pionir dan panutan gaya dalam dunia sepeda motor listrik. Dengan penjualan yang mencapai lebih dari 80 juta unit, AIMA berhasil masuk dalam peringkat TOP 3 penjualan global sepeda motor selama 10 tahun berturut-turut.
AIMA juga menunjukkan keseriusan untuk masuk ke dalam pasar Indonesia dengan mendirikan pabrik produksi AIMA Electric Vehicles Indonesia dan sudah resmi mulai beroperasi. Dengan didirikannya pabrik produksi AIMA Electric Vehicles Indonesia, diharapkan dapat memberikan kontribusi besar berupa lapangan kerja baru dan sumber pendapatan pajak Indonesia.
Editor : Ahmad Antoni