JAKARTA, iNewsSemarang.id – Berikut ini daftar 10 Kota Terpanas di Indonesia Tahun 2024. Perubahan iklim global yang semakin nyata berdampak pada Indonesia dalam menghadapi tantangan baru dengan meningkatnya suhu di beberapa kota utamanya.
Tahun ini, tercatat ada sepuluh kota yang suhunya melampaui rata-rata nasional. Dari Tangerang Selatan hingga Surabaya, suhu yang tinggi ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga dari fenomena alam yang terjadi.
Dilansir iNews.id dari BMKG, berikut ini 10 Kota Terpanas di Indonesia Tahun 2024:
10 Kota Terpanas di Indonesia Tahun 2024
1. Nanga Pinoh, Kalimantan Barat
Nanga Pinoh termasuk salah satu kota di Kalimantan Barat yang tercatat mengalami suhu tertinggi yakni 35,1 derajat celcius.
2. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
Di Sumbawa Nusa Tenggara Barat suhu mencapai 35 derajat celcius.
3. Tangerang Selatan, Banten
Kota ini mencatat suhu 35 derajat celsius di Tangerang Selatan, Banten.
4. Kemayoran, Jakarta
Bersumber dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Wilayah II tepatnya di Kemayoran Jakarta Pusat suhu mencapai 34,8 derajat celcius.
5. Semarang, Jawa Tengah
Sama seperti Jakarta, Kota Semarang mencatat suhu 34,6 derajat celsius. Semarang adalah kota pelabuhan penting dan suhu tinggi ini dapat mempengaruhi banyak aktivitas di kota, termasuk pariwisata dan perdagangan.
6. Sanggu, Kalimantan Tengah
Di Sanggu, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah suhu mencapai 34,6 derajat celcius.
7. Gamarmalamo Galela, Halmahera Utara
Suhu di Gamarmalamo Galela mencapai 34,4 derajat celcius.
8. Kertajati, Majalengka
Suhu di Kertajati tercatat hingga 34,4 derajat Celsius. Sebagai wilayah yang sedang berkembang dengan pembangunan infrastruktur baru, perubahan suhu ini mungkin terkait dengan aktivitas konstruksi dan urbanisasi.
9. Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Suhu 34,4 derajat celcius terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
10. Beringin-Barito Utara, Kalimantan Tengah
Sama seperti di Gamarmalamo Galela, Kertajati dan Palangkaraya, suhu di Beringin-Barito Utara, Kalimantan Tengah juga mencapai 34,4 derajat celcius.
Penyebab Cuaca Panas di Indonesia
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan, bahwa kondisi cuaca panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini bukan merupakan hasil dari gelombang panas. Menurut data dan analisis statistik suhu yang dilakukan oleh BMKG, fenomena ini tidak memenuhi kriteria gelombang panas.
"Memang betul, saat ini gelombang panas sedang melanda berbagai negara Asia, seperti Thailand dengan suhu maksimum mencapai 52°C. Kamboja, dengan suhu udara mencapai level tertinggi dalam 170 tahun terakhir, yaitu 43°C pada minggu ini. Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya," tegas Dwikorita, dilansir iNews.id dari laman BMKG pada Selasa (14/5/2024).
Menurut Dwikorita, karakteristik maritim Indonesia yang dikelilingi laut hangat dan topografi pegunungan berkontribusi pada pergerakan udara naik yang menciptakan buffer terhadap lonjakan suhu ekstrem, seringkali diikuti oleh hujan yang berfungsi mendinginkan permukaan bumi secara berkala. Ini adalah alasan mengapa gelombang panas tidak terjadi di wilayah kepulauan Indonesia.
Dwikorita juga menjelaskan, bahwa suhu panas yang dirasakan adalah konsekuensi dari pemanasan permukaan yang terjadi karena berkurangnya pembentukan awan dan penurunan curah hujan.
Kondisi lembab yang dirasakan oleh penduduk Indonesia akhir-akhir ini adalah fenomena umum selama periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang ditandai dengan kombinasi dari pemanasan permukaan dan tingginya kelembaban udara.
“Periode transisi ini biasanya ditandai dengan pagi yang cerah, siang yang panas dengan pertumbuhan awan yang cepat dan peningkatan suhu, diikuti oleh hujan di sore atau malam hari,” tuturnya.
Di malam hari, keadaan lembab dapat terasa jika langit tertutup awan dan suhu serta kelembaban udara tetap tinggi. Namun, suhu akan kembali menurun secara bertahap setelah hujan mulai turun.
Itulah 10 Kota Terpanas di Indonesia Tahun 2024 yang dapat menjadi sebuah refleksi sekaligus pengingat bagi kita. Bahwa pentingnya kesadaran lingkungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Daftar kota-kota ini bukan hanya sekedar angka, tetapi juga sebuah panggilan untuk bertindak lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya alam dan membangun kota-kota yang lebih berkelanjutan.
Editor : Ahmad Antoni