Dalam hal ini, pihaknya mengusulkan lokasi kegiatan di tempat seperti biasanya, yakni Kompleks Candi Arjuna dan Lapangan Pandawa.
"Jadi Ditjen Kebudayaan ingin tahu juga karena termasuk baru bagi mereka meskipun kegiatan DCF telah menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara. Besok, kami akan pemaparan konsep termasuk menunggu arahannya, semoga tidak ada yang berubah," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi terakhir, Lapangan Pandawa yang sebelumnya masuk Zona 2, namun setelah Candi Setyaki dipugar saat sekarang menjadi Zona 1, sehingga akan diperhitungkan dampak-dampaknya karena sudah masuk wilayah cagar budaya.
Oleh karena rapat koordinasi yang akan digelar pada hari Senin (10/6) dilakukan secara virtual, dia mengharapkan pihak-pihak yang mengetahui kegiatan DCF sebelumnya dapat memberitahu kepada pihak yang belum mengetahuinya agar tidak sekadar bayangan-bayangan saja.
"Kalau tidak ada halangan, besok hari Kamis (13/6) kami akan sampaikan ke Penjabat Bupati Banjarnegara sekaligus untuk soft launching DCF XIV Tahun 2024. Kami juga berharap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bisa kembali memberi dukungan terhadap penyelenggaraan DCF XIV Tahun 2024 seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Dalam beberapa pergelaran DCF sebelumnya, kata dia, KPw BI Purwokerto memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan agenda wisata budaya tahunan itu.
Ia mengakui penyelenggaraan DCF XIV sebenarnya dijadwalkan digelar pada tahun 2023 namun karena adanya proyek penataan Kawasan Wisata Dieng, pergelaran tersebut ditunda hingga tahun 2024.
"Semoga, nama kami (DCF) masih bisa menjadi nilai tawar tinggi, sehingga BI Purwokerto bisa memberikan dukungan karena kalau melihat animo pengunjung dalam setiap penyelenggaraan DCF cukup tinggi dan tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal, juga dari berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni