Naufal pun mengosongkan kolom tersebut. Dia lalu mempersiapkan diri untuk fokus belajar. Tiba saatnya hari ujian datang. Naufal menunggu di luar ruang UTBK. Sambil menghapal rumus dan memanjatkan doa, dia mendengar suara dari peserta lain yang mencurigainya sebagai penjoki karena menggunakan ABD.
“Saya dengar ada (peserta lain) yang bilang itu alat yang ditelinga, apa ya. Saya dicurigai penjoki UTBK. Pas dengar kalimat dicurigai, saya jadi was-was,” kata Naufal.Sebelum ujian berlangsung, Naufal mendatangi panitia.
"Saya tanya apakah saya bisa menggunakan alat bantu dengar saat ujian, soalnya saya tunarungu." Namun, katanya, panitia seleksi tidak mengizinkan. Dia pun terpaksa melepaskan ABD.
”Sebenarnya saya memutuskan melepas ABD karena disuruh lepas sama panitia nya, padahal saya sudah menanyakan dan meminta izin apakah bisa menggunakan ABD saat ujian dikarenakan saya tunarungu,” katanya.
”Jujur karena kondisinya agak hectic saya tidak sempat tanya alasannya, dia bilang saat ujian ABD nya dilepas begitu” ingat Naufal.
Dia pun memutuskan melepaskan ABD saat ujian. Usai dilepas, dia mengaku tidak lagi bisa mendengar dan mengikuti semua arahan dari panitia.
Editor : Ahmad Antoni