SEMARANG, iNewsSemarang.id – Banjir dan rob masih menjadi permasalahan klasik yang harus ditangani secara serius oleh Pemerintah Kota Semarang.
Menurut Kepala Bappeda Kota Semarang, Budi Prakoso, wilayah yang terkena banjir dan rob seringkali menjadi sumber kemiskinan, masalah kesehatan seperti stunting, sanitasi buruk, dan akses air bersih yang minim.
"Wilayah bencana ini harus segera diselesaikan. Dengan menangani masalah banjir ini, insyaallah daya dukung lingkungan akan meningkat," kata Budi saat diskusi bertajuk Menyelaraskan Program Prioritas Kota Semarang di Tahun 2024 di Semarang, Senin (15/7).
Dia memberikan contoh kawasan Kota Lama Semarang yang sebelumnya terendam air rob dan banjir setiap hari. Setelah ditangani, kawasan tersebut kini berkembang menjadi tujuan wisata yang menarik di Semarang.
"Masyarakat yang wilayahnya rawan banjir dan rob tumbuh di titik-titik tersebut. Bila ada pembenahan daya lingkungan, bisa memberikan kesejahteraan bagi mereka. Kelompok rentan harus mendapat perhatian dari pemerintah terkait kesehatan, pendidikan, dan penyediaan sarana serta prasarana," ujarnya.
Sehingga penanganan masalah banjir dan rob menjadi prioritas mendesak yang harus diutamakan oleh Pemkot Semarang. Diharapkan pemerintah dapat membangun rasa nyaman, aman, dan damai sehingga dapat menurunkan konflik sosial di wilayah yang terdampak banjir dan rob.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman berharap kepada masyarakat agar lebih fokus di wilayah mereka.
"Saya mengajak seluruh warga Semarang untuk memberikan masukan yang berarti kepada lembaga legislatif dan pemerintah kota. Masukan yang bisa membawa manfaat, menjadikan kota Semarang lebih baik dan nyaman," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni