Meskipun sudah dilarang kembali ke desa oleh kakeknya, Danang (Tio Pakusadewo), Zia tetap bersikeras datang. Sebagian karena penasaran dengan hilangnya sang ayah, Djarot (Cornelio Sunny), secara misterius saat Zia masih berusia sepuluh. Kedatangan Zia memancing kromoleo untuk muncul dan meneror desa.
Satu per satu warga yang melihat kromoleo secara langsung berakhir tewas secara tragis. Di tengah upaya Zia untuk menyelamatkan diri dan mencari tahu misteri di balik kemunculan kromoleo, perlahan terungkap sejarah kelam keluarganya, termasuk hubungan ayah dan kakeknya yang melibatkan pertumpahan darah di masa lalu.
Diproduseri oleh Peter Surya Wijaya dan Hartawan Triguna bersama Pilar Film, dan merupakan kolaborasi perdana dengan Umbara Brothers Film, Kromoleo digarap oleh Anggy Umbara yang dikenal dengan gaya penyutradaraan dinamis dan banyak adegan aksi.
Dengan plot utama yang berlangsung dalam satu malam saja, Anggy berhasil membangun ketegangan secara intens dan efektif, menjadikan naskah Kromoleo cocok dengan gaya penyutradaraannya.
Setelah sukses menggaet lebih dari lima juta penonton melalui film sebelumnya, Anggy kembali menyuguhkan film horor berkualitas untuk penonton Indonesia.
Selain menjadi salah satu aktor utama dalam film ini, Cornelio Sunny juga bertindak sebagai ko-sutradara untuk memperkuat pengarahan berbagai adegan perkelahian. Skrip yang ditulis oleh Dirmawan Hatta mengeksplorasi berbagai unsur kelokalan masyarakat Jawa Tengah, terutama yang berbau klenik.
Kromoleo juga dibintangi oleh kombinasi bakat-bakat muda dan aktor senior seperti Abun Sungkar, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, dan Dayu Wijanto. Kromoleo dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 22 Agustus 2024.
Editor : Sazili Mustofa