SEMARANG, iNewsSemarang.id – Viral di media sosial video yang memperlihatkan warga cekcok dengan anggota TNI gegara tak terima dilarang bermain di Bendungan Pleret, Banjir Kanal Barat (BKB), Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah warga marah-marah sambil marah-marah di hadapan seorang berpakaian dinas TNI AD yang merupakan anggota Babinsa.
Awalnya anggota TNI meminta kepada warga agar tidak bermain hingga berseluncur di Bendungan Pleret dengan alasan berbahaya dan demi keselamatan diri.
Namun warga merasa tak terima. Bahkan perekam video merasa tidak melanggar hukum. "Saya tidak melanggar hukum pak. Ini HP saya, beli kuota saya sendiri. Jangan seenaknya, bapak anggota mengayomi masyarakat. Kita viral cari gratis, cari hiburan masyarakat, bukan seperti ini. Ini gratis masyarakat umum. Korban jiwa juga kita yang menanggung, bukan anggota. Viral! viral! mau cari muka kamu! cari muka ya kamu! warga semua teriak," ucap perekam video.
Aksi warga yang marah-marah ke anggota TNI itupun malah menuai kecaman warganet. “Tetap di barisan TNI sdh ngingetin bahaya malah ngeyel, ntr giliran makan korban baru nyesal,” ucap @zainalarifin.b***
“Buat yg ngerekam sampeyan hati-hati Mas, itu TNI yg sampeyan bentak eks Kopassus, jelas banget ada brevet KOMANDO di dada kirinya,” ujar @camel_83***. “Saya dukung TNI nya terima kasih sudah peduli keselamatan,” kata @ynr***.
Setelah viral, sang perekam akhirnya menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya. “Kami atas nama ali mufis dan rekan-rekan mohon maaf dan klarifikasi. Kami mengakui bahwa tindakan kami itu salah karena menentang tujuan Babinsa yang positif demi keselamatan warga. Kami minta maaf sebesar-besarnya kepada Babinsa KS 0733,” ucapnya.
Sebelumnya, puluhan anak-anak dan remaja yang main seluncuran di pintu air Bendungan Pleret Banjirkanal Barat (BKB) Kota Semarang, sempat viral di media sosial.
Anak-anak dan para remaja itu terlihat sangat gembira menghabiskan waktu dengan hiburan murah meriah, di tengah aliran sungai Banjirkanal Barat. Bahkan beberapa atraksi seluncuran diperlihatkan oleh anak-anak itu, tanpa takut akan derasnya arus.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pun meminta anak-anak yang bermain di sana untuk tetap waspada, meski pihaknya tak memberikan larangan. Mengingat, arus aliran air Banjirkanal Barat cukup deras. Apalagi jika datang air bah dari wilayah hulu sungai.
"Saat ini memang masih viral terkait surfing Pleret di BKB itu. Memang jadi suatu keunikan, karena kebetulan airnya itu sedang surut. Tetapi kami harapkan tetap waspada, karena ada kekhawatiran kalau terjadi air bah," ujar Mbak Ita, sapaan Hevearita Gunaryanti Rahayu, Selasa (16/7).
Pemandangan banyaknya anak-anak dan remaja yang main seluncuran di pintu air bendungan Pleret Banjirkanal Barat (BKB) Kota Semarang, baru-baru ini. Foto: IST
Tak hanya itu, Pemkot Semarang juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mewaspadai cuaca, dan Pemkot Semarang siap memberikan update informasi ini kepada masyarakat.
"Kami juga minta DPU untuk melihat dan mengecek EWS (Early Warning System) yang terpasang. Nanti akan ada semacam sinyal warning kalau terjadi kiriman air lebih besar. Agar anak-anak bisa waspada juga," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni