"Tanaman kentang saya layu dan mati. Kerugian yang harus saya tanggung mencapai puluhan juta rupiah," ungkap Ahmad dengan penuh kekecewaan.
Para petani telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak embun es, seperti penyemprotan air, namun usaha tersebut terbukti tidak efektif. "Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi embun es terus muncul setiap hari, membuat tanaman kentang tetap mati," ujarnya.
Fenomena embun es ini dapat ditemukan di berbagai lokasi sekitar kompleks Candi Arjuna, termasuk area pertanian dan hamparan rumput di pelataran candi.
Keindahan embun es memang menjadi daya tarik bagi wisatawan, namun menjadi tantangan besar bagi kehidupan petani setempat yang bergantung pada hasil panen kentang.
Editor : Ahmad Antoni